MANTRA SUKABUMI - Banyak diantara masyarakat yang belum mengetahui apakah keluarga berhak menerima zakat atau tidak.
Menanggapi hal itu, salah satu ulama kondang KH Yahya Zainul Ma'arif Jamzuri atau Buya Yahya menjawab permasalahan tersebut.
Menurut Buya Yahya, orang yang berhak menerima zakat sudah dijelaskan secara rinci dalam Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 60.
Baca Juga: Quraish Shihab Jelaskan Beda Makna Zakat, Infaq dan Sedekah Menurut Al-Qur'an
Dalam surat tersebut, terdapat 8 golongan atau asnaf yang berhak menerima zakat yang di masyarakat disebut sebagai mustahik zakat.
إِنَّمَا ٱلصَّدَقَٰتُ لِلْفُقَرَآءِ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْعَٰمِلِينَ عَلَيْهَا وَٱلْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِى ٱلرِّقَابِ وَٱلْغَٰرِمِينَ وَفِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۖ فَرِيضَةً مِّنَ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Innamaṣ-ṣadaqātu lil-fuqarā`i wal-masākīni wal-'āmilīna 'alaihā wal-mu`allafati qulụbuhum wa fir-riqābi wal-gārimīna wa fī sabīlillāhi wabnis-sabīl, farīḍatam minallāh, wallāhu 'alīmun ḥakīm
Terjemahnya : Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Lantas bolehkah uang zakat tersebut diberikan kepada keluarga sendiri? Begini jawaban Buya Yahya yang dilihat mantrasukabumi.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Senin, 11 April 2022.