Senada dengan hadits di atas, dalam hadits yang lain juga disebutkan keistimewaan puasa Syawal, yakni:
صِيَامٌ شَهْرِ رَمَضَانَ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ وَصِيَامُ سَتَّةِ أيَّامِ بَعْدَهُ بِشَهْرَيْنِ فَذلِكَ صِيَامُ السَّنَةِ
Artinya, “Puasa Ramadhan (pahalanya) seperti puasa 10 bulan, dan berpuasa enam hari setelahnya (Syawal) pahalanya seperti puasa dua bulan, maka jumlahnya menjadi satu tahun.” (Syekh Jalaluddin as-Suyuthi, al-Jamius Shagir, juz 2, h. 189).
Adapun waktu puasa Syawal dimulai dari tanggal 2 Syawal, dan haram hukumnya berpuasa pada tanggal 1 Syawal karena termasuk Hari Raya Idul Fitri.
Dasar pelarangan ini adalah hadits Muttafaq Alaih dari Abi Sa'id Al Khudri yang artinya:
"Rasulullah SAW melarang puasa di dua hari, hari (idul) Fitri dan hari Kurban." (HR. Bukhari Muslim).
Adapun pelaksanaan puasa 6 hari di bulan Syawal dapat dilakukan secara terpisah-pisah.
Misalnya, seseorang mengerjakan puasa 6 hari bulan Syawal secara berturut-turut yakni mulai tanggal 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 Syawal.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Serang Banten Hari ini Selasa 26 April 2022
Atau bisa juga melakukan puasa Syawal pada setiap Senin dan Kamis, begitupun hari lainnya.