Baca Juga: Wisatawan Hilang Tenggelam saat Mandi di Pantai Karanghawu Cisolok Sukabumi
Pertama, ini merupakan kemurahan dari Allah untuk hamba-Nya. Sebagaimana Allah mengistimewakan hari Jumat di tengah hari-hari lain dalam satu minggu, Allah pun mengistimewakan Ramadhan di tengah bulan-bulan lain dalam satu tahun.
Momen tersebut menjadi kesempatan terbaik bagi setiap hamba meningkatkan Kedua, Ramadhan juga bisa dibaca sebagai sindiran kepada mereka yang umumnya terlalu tenggelam dengan kesibukan duniawi.
Jam-jamnya, hari-harinya, dan bulan-bulannya, dipenuhi dengan aktivitas untuk kepentingan dirinya sendiri—atau paling jauh untuk keluarga sendiri.
Sementara kegiatan yang benar-benar diniatkan untuk ibadah mendekatkan diri kepada Allah nyaris terlupakan.
Kita sering mendengar seorang ibu yang merayu anaknya dengan iming-iming hadiah untuk mencegahnya dari tindakan-tindakan bandel tertentu.
Jangan-jangan Ramadhan adalah hadiah karena Allah tahu kita terlalu “bandel”, tak cukup waktu untuk bermesraan dengan-Nya, tak banyak waktu untuk mengingat-Nya.
Baca Juga: Terlengkap Soal UAS PAS IPA Kelas 8 SMP Kurikulum 2013 Tahun 2022, Lengkap Kunci Jawaban
Itulah mengapa pada malam Lailatul Qadar kita justru dianjurkan banyak meminta ampun dengan membaca:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اْلعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي