Terbaru Teks Khutbah Jumat Singkat dan Jelas Kamis 12 Mei 2022: Tentang Rasa Malu Dalam Islam

- 12 Mei 2022, 12:54 WIB
Terbaru Teks Khutbah Jumat Singkat dan Jelas Kamis 12 Mei 2022: Tentang Rasa Malu Dalam Islam
Terbaru Teks Khutbah Jumat Singkat dan Jelas Kamis 12 Mei 2022: Tentang Rasa Malu Dalam Islam /Pixabay.com/sofdoug

Malu kepada Allah Suhanahu wa Ta’ala
Hal ini berupa takut kepada-Nya, merasa diawasi oleh-Nya, melakukan apa saja yang Allah perintahkan dan menjauhi apa saja yang Allah larang.

Seorang mukmin merasa malu apabila Allah melihatnya sedang melanggar apa yang Dia larang. Inilah rasa malu yang akan menghalangi seseorang dari melakukan berbagai kemaksiatan dan dosa karena ia terhubung dengan Allah yang senantiasa mengawasinya, baik saat sedang diam atau bergerak.

Baca Juga: LINK Twibbon Hari Perawat Sedunia Bingkai Foto Happy International Nurses Day 2022 Terbaru Download Disini

Malu kepada Malaikat
Yaitu ketika seorang mukmin merasa bahwa para malaikat itu bersama dirinya, menyertainya di setiap waktunya dan tidak berpisah dari dirinya kecuali ketika dia sedang buang air besar atau saat sedang berhubungan badan dengan istrinya.

Malu kepada manusia
Ini mengindikasikan adanya martabat dalam diri seseorang. Orang mukmin itu merasa malu bila menyakiti orang lain baik dengan lisannya atau tangannya. Maka ia tidak berucap dengan ucapan yang kotor dan kata-kata yang buruk.

Dia tidak mencaci maki dan membuka aib atau kekurangan orang Muslim dan tidak mau mengadu domba. Demikian pula dia malu bila auratnya tersingkap di hadapan orang lain.

Rasa Malu Yang Tercela
Adapun gambaran dari malu yang tercela adalah sebagai berikut:

Malu dari menuntut ilmu
Apabila malu itu berkaitan dengan urusan agama, menghalangi dari bertanya tentang urusan agama atau menghalanginya dari menyampaikan pengajaran dan dakwah, maka yang perlu dilakukan adalah mengusir malu yang menyebabkannya tidak dapat memperoleh ilmu atau tidak dapat berdakwah, baik dia laki -laki atau perempuan.

Imam Mujahid bin Jabir rahimahullah, seorang ahli tafsir dari generasi Tabi’in mengatakan,

إنَّ هذا العلم لا يتعلَّمه مستحٍ ولا متكبِّرٍ

Halaman:

Editor: Ilham Hambali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah