Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala nikmat yang Allah karuniakan kepada kita. Dan nikmat yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan kepada kita sangat banyak, tidak akan dapat kita hitung. Kita wajib bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dan perintah yang terbesar adalah mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sedangkan larangan yang terbesar adalah syirik yang kita wajib menjauhkan diri darinya. Syirkun akbar maupun ashghar.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Tauhid merupakan dasar dalam kita beragama. Merupakan dakwahnya para anbiya war rurul ‘alaihimus shalatu was salam. Dengan tauhid ini, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan keberkahan dalam hidup ini. Juga kenikmatan, ketenangan, kebahagiaan, serta balasannya adalah surga.
Kalau kita berjalan di atas wahyu, maka akhiri nantinya dengan tauhid. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan kepada Nabi-Nya Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk mengetahui tentang tauhid. Kemudian juga meminta ampun atas semua dosa. Karena kedua hal ini merupakan tiang dari agama; tauhid dan istighfar.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.” (QS. Muhammad[47]: 19)
Di dalam ayat ini, kalimat فَاعْلَمْ arti dari asal katanya adalah mengetahui. Di sini ada perintah bagi kita untuk belajar, belajar, dan belajar. Kita tidak akan mengetahui tentang agama kecuali dengan belajar. Dan pelajaran pertama yang harus kita ketahui adalah tentang tauhid.