Timbangan tersebut merupakan timbangan di akhirat. Ucapan Alhamdulillah memenuhi timbangan itu, termasuk bacaan Subhanallah.
وَسُبْحَانَ اللهِ والحَمْدُ للهِ تَمْلآنِ – أَو تَمْلأُ – مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ
“Ucapan Subhanallah, Alhamdulillah, ini akan memenuhi apa yang ada di antara langit dan bumi.”
Jarak antara langit dengan bumi itu begitu jauh, tetapi ucapan Subhanallah dan Alhamdulillah dapat memenuhi apa yang ada di antara langit dan bumi. Membaca dzikir merupakan keutamaan dari Allah SWT yang diberikan kepada kita.
Bacaan dzikir tentu saja tidak diisyaratkan harus dalam keadaan suci. Hal tersebut yang menyebabkan berdzikir bisa dilakukan oleh perempuan yang tengah haid.
2. Membaca Al Qur'an
Membaca Al Qur'an menurut pendapat yang rajin ini diperbolehkan. Tidak ada dalil khusus yang tidak memperbolehkan seorang perempuan yang tengah haid membaca Al Qur'an. Bahkan ada dalih yang menguatkan diperbolehkannya.
Dalam sebuah hadits dijelaskan, ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ditanya oleh ‘Aisyah. Saat itu beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berhaji bersama ‘Aisyah dan juga sahabat dan ‘Aisyah dalam keadaan haid. Kemudian ‘Aisyah bersedih karena mungkin merasa dia tidak bisa melakukan seperti yang dilakukan oleh yang lain. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:
افْعَلِي مَا يَفْعَلُ الْحَاجُّ غَيْرَ أَنْ لَا تَطُوفِي بِالْبَيْتِ حَتَّى تَطَّهَّرِي