Ayat ini menerangkan bahwa Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar mengajak Ahli Kitab yaitu Yahudi dan Nasrani untuk berdialog secara adil dalam mencari asas-asas persamaan dari ajaran yang dibawa oleh rasul-rasul dan kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka.
Kita-kitab tersebut yaitu Taurat, Injil dan Al-Qur′an. Kemudian Allah menjelaskan maksud ajakan itu yaitu agar mereka tidak menyembah selain Allah yang mempunyai kekuasaan yang mutlak, yang berhak menciptakan syariat dan berhak menghalalkan dan mengharamkan, serta tidak mempersekutukan-Nya.
Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Imran Ayat 185 Berikut Teks Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya
Ayat ini mengandung: Tauhid Uluhiyah bagi Allah, yaitu keesaan Allah seperti tersebut dalam firman-Nya: قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ
تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ
Artinya:
Bahwa kita tidak menyembah selain Allah(Ali Imran/3: 64).
Sifat Tauhid Rububiyah dalam firman-Nya yaitu keesaan dalam mengatur makhluk-Nya:
وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ;
Artinya:
Dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. (Ali Imran/3: 64).
Ketentuan ini disepakati oleh semua orang, dan dapat dibuktikan, Ibrahim AS diutus Allah untuk membawa agama tauhid, begitu juga Nabi Musa seperti terdapat dalam kitab Taurat; Allah berfirman kepada Nabi Musa, “Sesungguhnya Tuhan adalah sembahanmu, kamu tidak mempunyai sesembahan lain di sisi Ku, jangan kamu membuat pahatan patung, dan jangan membuat gambaran apapun juga dari apa saja yang terdapat di langit dan di bumi, maupun yang terdapat di dalam air.