Latin: Fabimaa rohmatim minalloohi linta lahum. Walau kunta fadhdhon gholiidhol qolbi lanfadldluu min haulik. Fa’fu ‘anhum wastaghfirlahum wasyaawirhum fil amr. Fa,idzaa azamta fatawakkal ‘alallooh. Innallooha yuhibbul mutawakkiliin
Artinya: "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (QS. Ali Imrah: 159)
Adapun tafsirnya adalah sebagai berikut:
1. Lemah Lembut Rahmat Allah
Pada poin pertama dari surat Ali Imran ayat 159 ini adalah karakter lemah lembut Rasulullah adalah karena rahmat Allah.
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka."
Yang mana Rasulullah memiliki sifat lemah lembut. Ayat ini menyatakan, sifat lemah lembut itu disebabkan karena rahmat Allah.
"Yakni sikapmu yang lemah lembut terhadap mereka, tiada lain hal itu dijadikan Allah buatmu sebagai rahmat untukmu dan untuk mereka," demikian Ibnu Katsir menjelaskan dalam tafsirnya.
Kemudian Sayyid Qutb menjelaskan bahwa manusia selalu membutuhkan naungan yang penuh kasih sayang, wajah yang teduh dan ramah, cinta dan kasih sayang, serta jiwa penyantun dan penuh kelembutan.