Network
MANTRA SUKABUMI - Simak amalan yang dilakukan saat hari Rebo Wekasan yang jatuh pada malam ini Selasa, 20 September 2022.
Rebo Wekasan merupakan hari Rabu terakhir bulan Safar pada kalender Hijriyah.
Dianjurkan agar memperbanyak amalan pada malam Rebo Wekasan agar terhindar dari berbagai macam balahi dan penyakit.
Baca Juga: Doa Rebo Wekasan Beserta Artinya: Doa Minta Keselamatan dan Tolak Bala
Pasalnya, setiap tahun Allah akan menurunkan sebanyak 320.000 balahi atau malapetaka ke dunia.
Dalam salah satu pengajiannya, almarhum KH Maemoen Zubair atau lebih dikenal dengan sebut Mbah Moen mengatakan, agar terhindar dari marabahaya maka perbanyak amalan di malam Rebo Wekasan.
"Makanya pada Rebo Wekasan berdo'alah, ulama ahli kasyaf berkata bahwa pada Rebo Wekasan itu tempatnya tumpuan bala'," ucap Mbah Moen seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video kanal youtube Santri Kalong pada Selasa, September 2022.
Imam Abdul Hamid Quds, Mufti Imam Masjidil Haram Mekkah pada awal abad 20 dalam bukunya “Kanzul Najah was-Suraar fi Fadail al-Azmina Wasy-Syuhaar mengatakan: Banyak Waliyuallah yang mempunyai pengetahuan spiritual telah menandai bahwa setiap tahun terdapat 320 ribu balahi (Baliyyat) jatuh ke bumi pada hari Rabu terkahir bulan Safar.
Adapun amalan yang diajarkan Mbah Moen adalah sholat 4 roka'at atau yang disebut juga sebagai sholat lidaf'il bala.
Baca Juga: Contoh Teks Sambutan Ketua Panitia Acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Bisa untuk di Masjid dan Sekolah
"Makanya pada malam Rebo Wekasan sholat 4 roka'at membaca Surat Al Kautsar 17 kali, terus membaca surat Al Ikhlas 5 kali, Al Falaq 1 kali, An Nas 1 kali," jelas Mbah Moen.
Disamping untuk menolak bala, Mbah Moen juga mengatakan bahwa membaca surat Al Kautsar sebanyak 17 kali bisa untuk menumpas musuh.
"Bila membaca surat Al Kautsar 17 kali musuh mu tumpas, setelah itu membaca Al Ikhlas 5 kali, sebab apa?," katanya.
"Sebab, Qul huwallahu ahad, Allahussomad arahnya tertuju pada Allah semuanya, ketika orang sudah dekat dengan Allah itu enak," terang Mbah Moen.
"Lam yalid walam yulad, walam yakul lahu kufuwan ahad. Menolak adanya bahaya dari Selatan kembali ke Selatan, selanjutnya dibacakan surat Al Falaq dan An Nas" jelasnya.
"Dinamakan Rebo Wekasan karena bulan Shofar. Shofar itu maknanya kuning. Cara Arab, ketika kuning maknanya pucat," ujarnya.
"Kalau pucat itu kosong, makanya kata Arab sifrun itu kosong. Jadi seakan-akan shofar itu bulan yang kosong," lanjutnya.
"Jadi, seakan-akan Allah menciptakan bumi di bulan Shofar. Ketika ingat asal kejadian kembalikan kepada Allah, akan selamat dari bahaya," pungkasnya.
Itulah amalan Rebo Wekasan yang diberikan Mabh Moen agar terhindar dari marabahaya dan malapetaka. Wallahu a'lam. ***
