Bilal ketika itu memulai mengumandangkan adzan. Berbarengan dengan suara Bilal, terdengar suara tangis dari para jamaah yang datang sambil menjawab adzan.
Banyak pula yang pingsan. Yang berada di luar Masjid pun bergegas menuju Masjid begitu mendengar suara Bilal.
Kenangan indah bersama Rasulullah terkuak kembali, hingga air mata pun menitik di mana-mana.
Sampailah pada kalimat Muhammad, suara Bilal hilang dan dia terjatuh lantaran pingsan.
Sayyidina Bilal kemudian meminta agar adzannya dilanjutkan oleh yang lain.
Bahkan dikisahkan bahwasannya tak ada tangis yang sedahsyat peristiwa saat itu di Madinah hingga sekarang.**