Adzan Bilal Bin Rabbah Yang Menggemparkan

- 29 Juli 2020, 06:24 WIB
ILUSTRASI padang pasir.*
ILUSTRASI padang pasir.* /Pixabay/jpeter2/

MANTRA SUKABUMI - Bagi kalangan umat muslim di berbagai penjuru dunia tentu tidak asing lagi dengan tokoh sahabat yang satu ini, bukan hanya dikenal sebagai sahabat Rasulullah SAW, tapi juga dikenal sebagai muadzin pertama yang mengumandangkan adzan saat diperintahkan hukum syariat adzan oleh Allah SWT.

Beliau tidak lain yaitu sahabat yang bernama Bilal bin Rabbah.

Bilal bin Rabbah suatu ketika mendatangi Abu Bakar Ash-Shiddiq setelah Rasulullah wafat.

Baca Juga: RM BTS akan Beri Kejutan di Konser BTS Tokopedia, Berikut Link Live Streaming yang Dapat Diakses

Sayyidina Bilal berkata, "Wahai Khalifah, tolong izinkan aku untuk tidak adzan lagi,". Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq berkata, "Wahai Bilal, aku tidak akan menurunkan orang yang telah diangkat Rasulullah,".

Bilal kembali mengulangi kalimatnya dan meminta tolong diizinkan agar ia tak lagi mengumandangkan adzan.

Lalu Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq dengan tegas menjawab 'Tidak' kecuali jika Bilal bin Rabbah memiliki alasan.

Baca Juga: Jadwal Program Belajar dari Rumah TVRI, Hari ini Rabu 29 Juli 2020

Kemudian Bilal bin Rabbah menyampaikan alasan dengan berderai air mata. "Wahai Abu Bakar, sungguh suasana keadaan itu mengingatkanku kepada Rasulullah.

Sehingga aku tidak mampu lagi melakukan adzan wahai Abu Bakar," Abu Bakar menitikkan air mata, lalu mengizinkan permintaan Bilal tersebut.

Kemudian Bilal pergi ke negeri Syam namun suatu ketika, Bilal bin Rabbah bermimpi bertemu Rasulullah.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, Rabu 29 Juli 2020, Antam, Antam Retro, dan UBS

Dalam mimpi itu Rasulullah berkata, "Wahai Bilal, alangkah kerasnya hatimu. Lama kau tak kunjung kepadaku wahai Bilal,".

Saat itu pula Bilal pergi dengan menunggang kuda menuju Madinah. Dia menuju kubur Rasulullah dengan perjalanan yang tak kenal lelah dan tak mau istirahat untuk segera sampai ke Madinah.

Saat sudah sampai di Madinah, Bilal terus berjalan dengan tetesan air mata, kenangan indah bersama Rasulullah terasa sangat kuat.

Baca Juga: Hizbullah Libanon Tuduh Israel Rekayasa Bentrokan di Perbatasan, Netanyahu Bantah Tuduhannya

Bilal menuju kubur Rasulullah lalu tertunduk dengan mengucapkan salam dengan suara lirih dia mengucapkan salam pada kubur Rasulullah.

Bilal tertunduk di hadapan kubur Rasulullah dengan derai air mata lalu datanglah Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab.

Bilal lalu berdiri dan ditegur Abu Bakar, "Wahai Bilal engkau menangis dan tangismu tak seperti biasa,".

Lalu Bilal berkata, "Wahai Khalifah, sungguh kali ini aku merasa takut yang sangat. Aku merasakan takut ditinggalkan Rasulullah. Aku bermimpi bertemu Rasulullah. Rasulullah pun menegurku. Sungguh aku takut ditinggal Rasulullah,".

Baca Juga: Lafadz Niat dan Keutamaan Puasa Sunnah Tarwiyah dan Arafah, Catat Waktunya

Kemudian datang Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husen pada Bilal dengan memegang tangan kanan dan kirinya.

Bilal benar-benar kaget dan mengangkat tangan, " Ya Allah terima kasih, aku rindu kepada kekasih-Mu Nabi Muhammad SAW dan telah kau kirim kepadaku orang yang sangat dikasihi kekasihmu Nabi Muhammad,".

Tak lama kemudian Sayyidina Hasan dan Husen bilang jika keduanya kangen dengan suara adzan Bilal.

Baca Juga: Bak ‘Gadis Cantik’, Refly Harun: Lingkaran BUMN Menjadi Rebutan Elite-elite di Seputar Kekuasaan

Sayyidina Bilal merasa bingung dan menoleh kepada Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar.

Keduanya pun meminta Bilal melakukannya. Lalu ditentukan waktu adzan dan Bilal mulai adzan waktu Subuh.

Kemudian Bilal berdiri, orang yang memancar dengan kecintaan Rasulullah dan berdiri di tempat yang biasa.

Suasana itu kembali mengingatkan suasana ketika Rasulullah masih hidup.
Semua orang menangis, Bilal pun masih menangis dengan sejadi-jadinya.

Baca Juga: Polisi Bantah Pernyataan Ayah Editor Metro TV Yodi Prabowo Soal Darah

Bilal ketika itu memulai mengumandangkan adzan. Berbarengan dengan suara Bilal, terdengar suara tangis dari para jamaah yang datang sambil menjawab adzan.

Banyak pula yang pingsan. Yang berada di luar Masjid pun bergegas menuju Masjid begitu mendengar suara Bilal.

Kenangan indah bersama Rasulullah terkuak kembali, hingga air mata pun menitik di mana-mana.

Sampailah pada kalimat Muhammad, suara Bilal hilang dan dia terjatuh lantaran pingsan.

Sayyidina Bilal kemudian meminta agar adzannya dilanjutkan oleh yang lain.

Bahkan dikisahkan bahwasannya tak ada tangis yang sedahsyat peristiwa saat itu di Madinah hingga sekarang.**

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah