Cara Memahami Rahasia Atas Kehendak Allah, Berikut Sebuah Renungan yang Mendalam dari Cak Nun

- 4 September 2020, 16:05 WIB
ILUSTRASI orang merenungi nasib.*/Pixabay
ILUSTRASI orang merenungi nasib.*/Pixabay /

MANTRA SUKABUMI - Setiap manusia memiliki garis nasibnya masing-masing, tapi sebagai makhluk kita tidak bisa menentukan nasib sendiri, karena nasib itu berada dalam ketetapan Allah.

Sekalipun manusia itu punya ilmu, keahlian, harta dan jabatan, bahkan kalau kita pakai ilmu, ada sesuatu dalam hidup ini yang mungkin bisa diketahui. Namun ada hal-hal dalam hidup ini yang manusia tidak mungkin mengetahuinya.

Kita hanya mengetahui satu persen, tapi yang tidak tahunya 99 persen. Satu-satunya cara untuk supaya kita tahu adalah kalau Allah sendiri yang memberi tahu.

Baca Juga: Cara Tuntaskan Semua Jenis Masalah Dalam Hidup, Berikut Tips dari Habib Novel Alaydrus

Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari kanal YouTube glondong chanel, Emha Ainun Nadjib atau akrab disapa Cak Nun, menjelaskan mengenai bagaimana memahami kehendak Tuhan, sampai dia memahami rahasianya, berikut paparannya.

“Tlaten atau ada rasa yang lebih dari sekedar sungguh-sungguh, istiqamah, tekun dan seterusnya”. Sebagai contoh, “Kamu mendekati anak perampuan, tapi anaknya cuek banget. Tapi kamu tetap mendekat. Diludahi tetap gak apa-apa, berarti tlaten banget”.

“Sekarang kamu sama Allah tlaten tidak? atau menurut kamu, Allah tlaten tidak sama kamu?. Ada orang selingkuh, musyrik dari Allah, tetap dikasih rahmat, Allah sangat tlaten”.

Baca Juga: Isi Kandungan Surah Al Muthaffifin Berikut Bacaan Arab, Latin dan Artinya

“Kamu punya ilmu punya keahlian punya harta punya jabatan tapi kamu tidak bisa menentukan nasibmu jadi nasib itu dipegang oleh Allah”. Allah maunya apa, itu yang terjadi. Allah tidak ingin, itu tidak terjadi”.

Kemudian Cak Nun melanjutkan, “Orang saya sudah modal sholat, modal ilmu kok tidak terjadi? anda tetap kalah sama nasib. Makanya dekat-dekatlah sama yang punya dan menentukan nasib”.

“Awalnya kamu harus tlaten sama Allah, jangan minta lantas hari itu juga harus terjadi. Jadi sabar sama kehendaknya, memahami bagaimana sebenarnya apa maunya Allah”.

“Dicari, diminta terus, istikharah terus, istighfar terus, kalimat thoyibah terus, sampai suatu hari Allah tidak tega untuk tidak menunjukan rahasianya”.

Baca Juga: Isi Kandungan Surah At Tariq Berikut Bacaan Arab, Latin dan Artinya

“Saya ingin mengajak semuanya, ayo belajar tlaten sama Allah, itu lebih dari berkah yang lain. Kamu sendiri istiqamah, itu sudah luar biasa bahagianya”.

Kamudian ia melanjutkan, “Kalau sudah terbiasa tlaten sama Allah kamu tidak akan bisa berhenti. Dunia itu sudah tidak penting, dunia itu kan cuma sebentar, terus pulang ke tempat asalnya”.

“Kita beiman kepada Allah itu, Allah tidak butuh. Sementara tidak ada pilihan lain selain beriman kepada Allah, karena itu satu-satunya pilihan.

“Mau tidak mau kita akan dan harus lewat jalan situ, Allah sendiri tidak butuh kita yang mebutuhkan Allah”.

“Sekarang kalau kita pakai ilmu, ada sesuatu dalam hidup ini yang bisa kamu ketahui dan mungkin benar-benar akan kamu ketahui”.

“Tapi ada hal-hal dalam hidup ini, yang kamu tidak mungkin mengetahuinya. Kita hanya tahu satu persen tapi yang tidak tahunya 99 persen”.

Baca Juga: Putri Duyung Boleh Dimakan dan Dilarang Menikahinya, Berikut Pandangan dari Beberapa Ulama

Kemudian beliau menegaskan, “Jadi, kalau orang tidak tahu sikap dasarnya harus rendah hati. Kalau dia tahu bahwa dia tidak tahu, maka di akan tawadhu kepada Allah dan rendah hati sesama manusia”.

“Bisa merasa, jangan merasa bisa”, kata Cak Nun. Kemudian melanjutkan, “Yang memiliki, dia berhak membolehkan atau melarang”.

“Allah yang punya saham atas hidup kita, maka satu-satunya yang mengharamkan dan mewajibkan hanya Allah”.

“Untuk yang mungkin diketahui capailah dengan ilmu, tapi ada yang tidak mungkin diketahui, maka capailah dengan iman. Karena hanya dengan iman kamu mencapai sesuatu yang kamu tidak mungkin tahu”.

“Satu-satunya cara untuk supaya kita tahu Allah adalah kalau Allah sendiri ngasih tahu kita, maka kita tahu Qul Huwallahu Ahad”, pungkasnya.**

 

 

Editor: Emis Suhendi

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah