“Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku (seorang anak) yang termasuk orang yang shaleh” (QS. Ash Shaffat: 100).
Maka Nabi Ibrahimpun mendapatkan kabar gembira, dengan kelahiran seorang anak yang sangat sabar. Anak tersebut tidak lain adalah Nabi Ismail.
Lalu ketika Nabi Ismail sampai pada umur sanggup berusaha (usia baligh), ayahnya bermimpi menyembelihnya dan minta pendapatnya.
Baca Juga: Lebih dari 1.000 Visa Warga China Dibatalkan AS, karena Dianggap Berisiko Keamanan
Kemudian Nabi Ismail menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu, In Syaa Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.**