allâhulladzî yursilur-riyâḫa fa tutsîru saḫâban fa yabsuthuhû fis-samâ'i kaifa yasyâ'u wa yaj‘aluhû kisafan fa taral-wadqa yakhruju min khilâlih, fa idzâ ashâba bihî may yasyâ'u min ‘ibâdihî idzâ hum yastabsyirûn
Terjemahan
Allahlah yang mengirim angin, lalu ia (angin) menggerakkan awan, kemudian Dia (Allah) membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya dan Dia menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau melihat hujan keluar dari celah-celahnya. Maka, apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, seketika itu pula mereka bergembira.
Surat Ar-Rum ayat 48 tersebut membagi tiga tahapan proses turunnya hujan, untuk tahapan pertama dimuat pada potongan ayat berikut.
“Dialah Allah Yang mengirimkan angin..”
Terjemahan potongan ayat tersebut menjelaskan tahapan pertama proses hujan terjadi karena proses pertemuan angin yang dikirimkan oleh Allah.
Proses pengiriman angin ini dibarengin dengan gelembung-gelembung udara yang berasal dari penguapan di lautan, daratan, sungai dan tanaman. Tahapan pertama pada proses hujan yaitu tahapan evaporasi.
Gelembung-gelembung udara tadi pecah terus menerus dan terbentuklah partikel-partikel menuju ke atmosfer dibawa oleh angin karena energi panas dari matahari. Partikel-partikel tadi membentuk awan dengan mengumpulkan uap air di sekelilingnya.
Baca Juga: 1 Rajab 1445 H Jatuh pada Tanggal Berapa? Cek Jadwal Bulan Rajab 2024 dalam Kalender Masehi
Terjemahan potongan ayat ke dua