Maka ini adalah di antara sifat ‘ibadurrahman yang agung, mereka adalah orang yang baik dan konsisten dalam beramal, dan di waktu yang sama mereka adalah orang-orang yang khawatir kalau amalnya tidak diterima.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ’anha, ‘Aisyah mengatakan, “Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang makna ayat, “Aku mengira bahwasannya mereka adalah orang-orang yang meminum khamr dan mencuri.”
Baca Juga: Anda Selalu Gagal Daftar Kartu Prakerja, Perhatikan 3 Kesalahan ini agar Lolos Gelombang 10
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Bukan itu, wahai bintu Shiddiq. Namun mereka adalah orang-orang yang (rajin) berpuasa, (rajin) shalat, dan (rajin) sedekah, namun mereka khawatir amal mereka tidak diterima.” (HR. Tirmidzi, dinilai shahih oleh Al-Albani dalam As-Silsilatu Ash-Shahihah no. 162)
Hasan Al-Bashri rahimahullah pun berkata, “Seorang mukmin (adalah orang) yang mengumpulkan (dua hal dalam dirinya, yaitu): beramal yang berkualitas, dan (di sisi lain) khawatir (amalnya tidak diterima). (Sedangkan) orang munafik menggabungkan (dua hal pada dirinya, yaitu): buruk (amalannya) dan merasa aman (dari siksa Allah). Kemudian Hasan Al-Bashri membacakan (ayat), “Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka.” (Tafsir Ath-Athabari, 68: 17). **