Network
MANTRA SUKABUMI – Tahajud merupakan ibadah sunnah yang kaya dengan keutamaan, Allah SWT berikan keutamaan itu kepada setiap orang yang melaksanakannnya.
Dengan tahajud kita bisa menjadi hamba Allah SWT yang dicintai dan disayangi, namun awas jangan terlalu membanggakan diri dengan itu tanpa kau melakukan amalan ibadah lainnya, bisa jadi bukan dari tahajud mu kau masuk surga.
Sebuah kisah dari hamba Allah bernama Abu bin Hasyim yang rajin ibadah, tahajud pun tidak pernah ia tinggalkan. Namun, ia malah mendapatkan kerugian. Berikut kisahnya :
Sebagaimana mantrasukabumi.com lansir dari postingan yang diunggah oleh akun instagram @motivasi.dakwah pada Minggu, 01 November 2020.
Abu bin Hasyim ini setiap malam tidak pernah meninggalkan shalat tahajud.
Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!
Baca Juga: Megawati Pertanyakan Sumbangsih Milenial, Cak Hamid : Mega Gagal Faham Nadiem adalah Kaum Milenial
Sampai pada suatu hari saat Abu bin Hasyim hendak mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat tahajud, abu dikagetkan dengan keberadaan sesosok makhluk yang duduk di bibir sumurnya.
Dengan rasa penasaran Abu bin Hasyim bertanya: “Wahai hamba Allah, siapakah engkau?”
Sambil tersenyum, sosok yang sedang duduk tersebut berkata, “Aku malaikat utusan Allah.”
Abu Bin Hasyim kaget sekaligus bangga karena kedatangan tamu malaikat mulia, kemudian dia bertanya lagi, “apa yag sedang kau lakukan di sini?”
Malaikat itu pun menjawab, “Aku di suruh mencari hamba pecinta Allah.”
Baca Juga: Mengejutkan, Din Syamsuddin Sebut Keditaktoran Konstitusional Pada Deklarasi KAMI Jambi
Melihat malaikat itu memegang kitab tebal, Abu bin Hasyim bertanya, “Wahai Malaikat, buku apakah yang kau bawa.”
Malaikat menjawab, “ini adalah kumpulan nama hamba-hamba pecinta Allah.”
Mendengar jawaban Malaikat, Abu bin Hasyim berharap dalam hati namanya ada di situ, maka ditanyalah Malaikat itu, “Wahai Malaikat, adakah namaku di situ”
Abu berasumsi bahwa namanya ada di buku itu, mengingat amalan ibadahnya yang tidak pernah putus, ia selalu mengerjakan sholat tahajud setiap malam, berdoa dan bermunajat pada Allah di sepertiga malam.
“Baiklah aku buka.” Kata malaikat sambil membuka kitab besarnya. Namun ternyata Malaikat itu tidak menemukan nama Abu bin Hasyim di dalamnya. Tidak percaya, Abu bin Hasyim meminta Malaikat mencarinya sekali lagi.
Baca Juga: Megawati Pertanyakan Sumbangsih Milenial, Cak Hamid : Mega Gagal Faham Nadiem adalah Kaum Milenial
“Betul namamu tidak ada dalam kitab ini.” Kata Malaikat.
Abu bin Hasyim pun gemetar dan jatuh tersungkur di depan Malaikat, dia menangis sejadi-jadinya.
“Rugi sekali diriku yang selalu tegak berdiri disetiap malam dalam tahajud dan bermunajat, tetapi namaku tidak masuk dalam golongan para hamba pecinta Allah.” Ratap Abu bin Hasyim.
Melihat itu, Malaikat berkata, “Wahai Abu bin Hasyim, bukan aku tidak tahu engkau bangun setiap malam ketika yang lain tidur, mengambil air wudhu dan dan kedinginan pada saat orang lain terlelap dalam buaian malam, tapi aku dilarang Allah SWT menulis namamu.”
“Apakah gerangan yang menjadi penyebabnya?” tanya Abi bin Hasyim.
Baca Juga: Bakamla Selamatkan Nelayan yang Hampir Terseret Arus ke Perairan Malaysia
Malaikat menjawab, “Engkau memang bermunajat kepada Allah, tapi engkau pamerkan dengan rasa bangga kemana-mana dan asyik beribadah memikirkan diri sendiri, di kanan kirimu ada orang sakit dan kelaparan, tapi kau tidak tengok dan memberi makan, bagaimana mungkin engkau dapat menjadi hamba pecinta Allah SWT jika engkau sendiri tak pernah mencintai hamba-hamba yang diciptakan Allah.”
Abu bin Hasyim seperti disambar petir di siang bolong, ia tersadar hubungan ibadah manusia tidaklah hanya kepada Allah semata (Habluminallah), tapi juga kepada sesama manusia (Habluminannas) dan alam. **
