Perlu Diwaspadai! 6 Gejala Stress Bisa Picu Gangguan Kesehatan Kronis

- 15 Desember 2020, 09:20 WIB
Ilustrasi orang mengalami stress berat
Ilustrasi orang mengalami stress berat /Greatmind/

MANTRA SUKABUMI - Stress merupakan penyakit yang rentan menyerang semua orang.

Perlu diwaspadai enam gejala stress ini agar tidak menyebabkan gangguan kesehatan yang serius hingga bisa menyebabkan penyakit kronis.

Namun, stress yang tidak bisa dikelola dengan baik bisa menyebabkan gangguan kesehatan apabila terus berlanjut dalam jangka waktu yang cukup lama. Maka, akan picu penyakit yang kronis.

Baca Juga: Inalillahi, Lama Tak Muncul Gatot Nurmantyo Sampaikan Kabar Duka yang Mendalam

Dilansir mantrasukabumi.com dari laman Medical News Today, berikut ini 6 gejala stress yang perlu diwaspadai, bisa memicu gangguan kesehatan kronis.

1. Tekanan darah dan denyut nadi meningkat

Gejala stress yang pertama adalah tekanan darah dan denyut nadi yang meningkat.

Ketika stress terjadi, tubuh memproduksi lebih banyak bahan kimia kortisol, epinefrin, dan norepinefrin yang memicu reaksi peningkatan tekanan darah dan kontraksi otot jantung yang lebih kuat.

Pelepasan hormon stress, terutama kortisol dapat meningkatkan glukosa dalam aliran darah. Sehingga muncul gejala stress berupa kenaikan tekanan darah.

Baca Juga: Inilah, 70 Ribu Orang yang Akan Masuk Surga Tanpa Hisab dan Azab

2. Peningkatan kecepatan pernapasan

Gejala stress selanjutnya yaitu peningkatan kecepatan pernapasan. Tubuh akan bernapas lebih cepat untuk mendistribusikan darah yang kaya oksigen ke tubuh.

Jika seseorang mengalami stress dan sudah memiliki masalah pernapasan seperti asma, stress dapat membuat pernapasan lebih susah bernapas.

3. Sistem pencernaan terganggu

Melambatnya sistem pencernaan adalah gejala stress yang muncul karena gula darah yang tak terpakai diserap kembali oleh tubuh sehingga memicu diabetes tipe 2.

Stress juga dapat mempengaruhi cara makanan bergerak ke seluruh tubuh yang menyebabkan diare atau sembelit.

Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin Minta ASN Terus Gali Inovasi, Berikut Peraih Tiga Kategori Anugerah ASN 2020

4. Otot menjadi lebih tegang

Otot menjadi lebih tegang merupakan gejala stress yang timbul karena respon stress yang terlalu berlebihan (hiperstimulasi).

5. Rasa kantuk berkurang

Gejala stress yang berupa rasa kantuk berkurang disebabkan oleh hypercausal atau rasa cemas yang berlebihan.

Akhirnya membuat rasa kantuk tidak seimbang. Ini menyebabkan siklus berujung pada kondisi stress yang lebih parah.

6. Aktivitas kekebalan menurun

Aktivitas kekebalan menurun yang merupakan gejala stress disebabkan oleh gangguan sistem saraf, sistem endokrin, dan sistem kekebalan tubuh.

Tubuh yang mengeluarkan hormon stress dalam waktu yang lama dapat menghambat produksi sitokin yang merangsang aktivitas sel darah putih.**

 

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Medical News Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah