9 Cara Membuat Anak Lebih Cepat Tidur, Ampuh dan Efektif Bikin Si Kecil Mengantuk

- 29 Juli 2021, 13:55 WIB
9 Cara Membuat Anak Lebih Cepat Tidur, Ampuh dan Efektif Bikin Si Kecil Mengantuk./
9 Cara Membuat Anak Lebih Cepat Tidur, Ampuh dan Efektif Bikin Si Kecil Mengantuk./ /pixabay/fujikama/



MANTRA SUKABUMI – Membuat anak lebih cepat tidur kadang menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian besar orang tua.

Selain si kecil yang kadang masih aktif di malam hari, terkadang anak sering rewel ketika disuruh oleh orangtuanya untuk segera tidur.

Anak yang masih dalam tahap pertumbuhan tentu saja harus memiliki jam istirahat dan tidur malam yang cukup. Lantas, bagaimana cara agar anak lebih cepat tidur dan mengantuk?

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda sebagai orang tua lakukan agar anak Anda bisa segera tidur pulas.

Beberapa diantaranya adalah menetapkan waktu tidur individual bagi anak, serta membuat kamar tidur si kecil senyaman mungkin.

Seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Healthline pada Kamis, 29 Juli 2021, ini dia 9 cara ampuh dan efektif untuk membuat anak tertidur:

1.    Tetapkan Waktu Tidur Anak
Menurut National Sleep Foundation, anak-anak usia sekolah membutuhkan setidaknya 9 hingga 11 jam tidur setiap malam.

Namun, perlu diketahui bahwa ada banyak variabilitas dalam kebutuhan dan pola tidur dari anak. Kebanyakan anak memiliki pola yang tidak banyak berubah, apa pun yang Anda lakukan.

Anak yang terbiasa bangun pagi akan terbangun lebih awal, bahkan jika Anda menidurkannya larut malam dan biasanya anak tidak akan tertidur di malam hari sampai tubuh mereka siap.

Ashanti Woods, MD, seorang dokter anak asal Baltimore mengatakan bahwa penting bagi orang tua untuk menetapkan waktu tidur yang cukup bagi anak, sehingga anak bisa bangun tepat waktu.

2.    Atur Waktu Bangun Anak
Selain mengatur waktu tidur, dr Ashanti Woods juga merekomendasikan agar orang tua membuat rutinitas waktu bangun bagi anak.

Dia menyarankan agar anak dilatih sedini mungkin untuk bangun pagi sejak tahun-tahun prasekolah, supaya membantu mencegah stres bagi orang tua di masa depan.

Perlu diingat bahwa jadwal ini perlu dipertahankan secara konsisten. Membiarkan anak Anda tidur lebih telat di akhir pekan mungkin sering dianggap hal biasa, namun justru bisa menjadi bumerang untuk waktu jangka panjang.

3.    Buat Rutinitas Waktu Tidur yang Konsisten
Rutinitas waktu tidur sangatlah penting untuk anak usia bayi, balita, serta menjelang masa prasekolah.

Woods juga merekomendasikan bahwa setelah makan malam, sisa malam harus mencakup waktu bermain ringan, mandi, menyikat gigi, cerita sebelum tidur, dan kemudian tidur.

Rutinitas tersebut perlu dibuat semenenangkan dan sesantai mungkin, agar tak lama kemudian, tubuh anak secara otomatis akan mengantuk di awal rutinitas.

Baca Juga: Anak Laki-laki ini Nangis Sesenggukan Saat Belajar Online Ditemani Sang Ibu, Netizen: Lucunya Kasian

4.    Matikan Gadget Minimal 2 jam Sebelum Tidur
Melatonin dalam tubuh merupakan bagian penting dari siklus tidur-bangun setiap anak. Ketika kadar melatonin dalam tubuh berada pada level tertinggi, kebanyakan orang akan merasa mengantuk dan siap untuk tidur.

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 menemukan bahwa blue light atau cahaya biru dari layar televisi, ponsel, atau monitor komputer dapat mengganggu produksi hormon melatonin.

Sementara itu, penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2017 menunjukkan bahwa menonton TV, bermain video game, atau menggulir halaman web di ponsel atau komputer tepat sebelum tidur membuat anak tetap terjaga selama 30 hingga 60 menit.

Untuk itu, jadikan kamar tidur anak sebagai zona bebas gadget, atau setidaknya pastikan semua gadget anda telah dimatikan menjelang waktu tidur.

Perlu diingat juga, pastikan ponsel Anda tetap senyap saat berada di kamar anak, atau jangan membawa ponsel sama sekali.

Alih-alih memberi anak gadget, Abhinav Singh, MD, direktur Indiana Sleep Center, merekomendasikan agar orang tua membaca cerita dari buku untuk anak di malam hari, agar otak anak bisa beristirahat.

5.    Kurangi Stres Sebelum Tidur
Hormon lain yang berperan dalam tidur adalah kortisol, atau juga dikenal sebagai ‘hormon stres.’ Ketika kadar kortisol tinggi, tubuh anak tidak akan bisa lebih cepat lelah atau mengantuk.

Oleh karena itu, orang tua perlu menjaga agar aktivitas anak sebelum tidur tetap tenang. Hal ini dapat membantu menghindari jumlah kortisol yang berlebihan dalam tubuh anak Anda.

6.    Buat Kamar Tidur Anak Senyaman Mungkin
Seprai lembut, ruangan yang tidak terlalu terang, serta suasana tenang dapat membantu anak membedakan antara siang dan malam, sehingga anak lebih mudah tertidur.

7.    Buat Suhu Kamar Anak Tetap Sejuk
Siklus tidur anak tidak hanya bergantung pada cahaya, namun juga sensitif terhadap suhu ruangan. Tingkat melatonin membantu mengatur penurunan suhu tubuh internal yang dibutuhkan untuk tidur.

Namun, orang tua dapat membantu mengatur suhu ruangan agar tetap sejuk. Pastikan untuk tidak memberi anak terlalu banyak selimut, atau mengatur suhu ruangan terlalu tinggi.

Whitney Roban, PhD, psikolog klinis dan spesialis tidur, merekomendasikan agar anak mengenakan piyama katun yang longgar, serta menjaga suhu kamar tidur sekitar 18,3 hingga 21,1°C di malam hari.

8.    Kurangi Fokus Anak pada Tidur
Si kecil seringkali mengalami kesulitan untuk tetap tenang di malam hari menjelang tidur.

Jadi, alih-alih membuat anak makin cemas dengan menyuruh mereka tidur lebih cepat, buatlah anak Anda menjadi rileks dan tetap tenang.

Selain itu, bisa juga ajari anak Anda teknik pernapasan dalam untuk menenangkan tubuhnya.

“Tarik napas melalui hidung selama 4 detik, tahan selama 5 detik, hembuskan melalui mulut selama 6 detik,” kata Roban.

10. Waspadai Gangguan Tidur
Jika anak mengalami kesulitan untuk tidur, bermimpi buruk terus-menerus, mendengkur, atau bernapas melalui mulut, maka kemungkinan anak mengalami gangguan tidur.

Maka dari itu, orang tua perlu berkonsultasi dengan dokter anak, jika memiliki kekhawatiran tentang kebiasaan tidur anak.

Nantinya, dokter mungkin akan merekomendasikan konsultan tidur, atau memiliki saran lain untuk Anda coba, agar seluruh keluarga bisa tidur nyenyak.***

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah