MANTRA SUKABUMI - Seorang praktisi sekaligus peneliti neuroscience, dr Aisyah Dahlan memaparkan tentang bagaimana cara memperbaiki kondisi anak kalau yang mengalami trauma.
Dalam kajiannya, salah satu audience bertanya pada dr Aisyah Dahlan tentang bagaimana cara memperbaiki kondisi anak kalau yang sudah terlanjur mengalami trauma dalam belajar ataupun dalam kehidupan sehari-hari.
Mendengar hal tersebut, dr Aisyah Dahlan menjelaskan jika trauma itu ada dimemori otak ketika neuronnya terbentuk antara neuron satu dengan neuron lain dengan sebuah ikatan yang kuat.
Baca Juga: Survei SnapCart Membuktikan: Ini E-Commerce Terbaik Indonesia Tahun 2021
dr Aisyah Dahlan menambahkan, biasanya seseorang yang merasa kecapean ia tidak bisa kendalikan emosi sehingga selalu ingin marah atau setidaknya ingin membentak atau menghardik dan sebagainya. Akibatnya, kondisi perasaan anak agak kurang baik.
Menghilangkan trauma pada anak memang bukanlah sesuatu yang mudah.
Apalagi yang pernah mengalami trauma membutuhkan perhatian khusus agar dampak dari trauma yang ia rasakan tidak berkepanjangan dan memengaruhi perkembangannya.
Oleh karena itu, satu-satunya cara adalah dengan mengendalikan emosi, namun apabila sudah terlanjur maka sebaikan orang tua harus saling memaafkan pada anak.
“anak-anak sih sebetulnya Kadang ngerti karena enggak ngerti tergantung kondisi dia juga” kata dr Aisyah Dahlan.