Ia menambahkan, puasa juga membuat total waktu tidur seseorang akan berkurang. Perubahan penting lainnya yang terlihat selama Ramadhan adalah hormon tidur-bangun Melatonin.
Baca Juga: Kabar Penting Jadwal Seleksi Akademik PPG Dalam Jabatan 2022, Cek Link Resmi ppg.kemdikbud.go.id
Sementara level Melatonin menunjukkan gelombang yang sama selama Ramadhan, levelnya turun secara signifikan dari baseline.
Durasi tidur Rapid Eye Movement (REM) yaitu tidur nyenyak juga berkurang.
Dengan demikian, mendapatkan kualitas tidur yang baik selama Ramadhan merupakan tantangan utama bagi banyak orang. Sundaram menyebut, beberapa saran termasuk tidur siang yang kuat di siang hari layak dilakukan.
Namun demikian tidur siang tidak boleh lebih dari 20-25 menit karena seseorang mungkin akan tertidur lelap dan bangun dengan perasaan lebih lelah.
Tidur siang, biasanya membantu seseorang yang hendak mengemudi jauh sebelum berbuka puasa.
Tidur lebih awal setelah berbuka puasa dan memastikan lingkungan tenang dan gelap juga membantu meningkatkan kualitas fungsi tubuh.
Dia menambahkan, diet juga penting untuk kualitas tidur.
Jika asupan makanan berbuka puasa tinggi kalori dan volume, otak dan tubuh akan tetap aktif saat makanan dicerna. Hal itu juga dinilai berlaku untuk sahur.