Solar Langka, Sopir Truk di Surade Mengeluh, ini Kata Pertamina

- 17 Maret 2022, 17:17 WIB
Pertamina angkat bicara mengenai langkanya solar di SPBU i Kabupaten Sukabumi hingga membuat supir truk mengeluh
Pertamina angkat bicara mengenai langkanya solar di SPBU i Kabupaten Sukabumi hingga membuat supir truk mengeluh /*/mantrasukabumi.com/

MANTRA SUKABUMI - Dalam beberapa pekan kemarin ramai antrian warga berburu minyak goreng, kini kembali ramai di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat antrean kendaraan roda empat.

Antrean kendaraan roda empat ramai terjadi di sejumlah SPBU sudah terlihat sejak pagi hari hingga menjelang siang.

Seperti terlihat salah satunya di SPBU di Kampung Cimaja, Desa Buniwangi, Kecamatan Surade dan juga di SPBU Batusapi, Kecamatan Palabuhanratu. Kamis, 17 Maret 2022.

Baca Juga: Ratusan Masyarakat dan Nelayan Palabuhanratu Sukabumi Dapat Minyak Goreng Setelah Suntik Vaksin

Antrian panjang kendaraan roda empat yang terjadi di sejumlah SPBU itu dalam rangka berburu bahan bakar jenis Solar.

Adanya antrian itu, membuat sejumlah pengemudi kendaraan mengeluhkan bahan bakar jenis Solar yang langka.

Seperti dikeluhkan Epi salah seorang pengemudi roda empat yang ikut antre di SPBU Kecamatan Surade mengaku harus rela menunggu berjam-jam saat akan mengisi bahan bakar jenis Solar untuk kendaraan truknya.

Menurutnya para pengendara mulai terlihat antre sejak pukul 03.00 WIB dini hari hingga pukul 10.00 WIB masih terlihat antre.
"Saya sopir truk armada Pajampangan, ya harus rela antri untuk beli solar, mana mahal lagi," ujarnya.

"Kalau gak diisi ini. Saya gak bisa narik karena ongkos tidak terlalu cepat naik. Gak tahu saya apa salah yang diatas gak tahu yang dibawah, saya gak tahu solusinya, gimana tanggapannya saya minta penjelasannya. Saya ngantri dari jam 3 pagi sampai sekarang, biasanya ngantrinya kadang-kadang ada 3 jam, kadang-kadang ada 4 jam," sambungnya.

Masih kata Epi, antrean kendaraan berburu Solar yang terjadi saat ini, merupakan paling parah dari hari hari sebelumnya, pasalnya antrean kendaraan roda empat cukup panjang.

"Ini baru-baru ada pengantrian, dulu pernah ada cuma gak separah ini. Saya setiap hari armada saya pakai yang bio solar kalau yang mahal saya gak bisa jalan karena ongkos gak naik-naik. Harapan selanjutnya saya minta diperlancar aja bio solar untuk wilayah Pajampangan," jelasnya.

Baca Juga: BPBD Cabut Masa Tanggap Darurat Bencana Pergerakan Tanah di Nyalindung Palabuhanratu Sukabumi

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, menanggapi pertanyaan dari sejumlah sopir tentang kelangkaan solar, Unit Manager Communication, Relation & CSR Region Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan mengungkapkan sejauh ini stok solar (subsidi) aman bagi masyarakat.

"Sebagai badan usaha yang diamanahkan untuk menyalurkan kebutuhan bahan bakar masyarakat, Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) terus memastikan stok dan penyaluran bahan bakar berjalan dengan maksimal, salah satunya adalah penyaluran solar subsidi," kata Eko dalam keterangannya.

"Stok untuk seluruh jenis bahan bakar sangat aman di level 20 hari dan setiap hari stok ini sekaligus proses penyaluran ke SPBU terus dimonitor secara real time," sambungnya.

Eko menegaskan, pertumbuhan ekonomi nasional saat ini yang realisasinya diatas 5 persen pasti akan berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan energi, salah satunya solar subsidi.

"Menyikapi hal ini, Pertamina Patra Niaga akan terus memastikan stok dan menjamin terjaganya proses distribusi di lapangan dengan maksimal. Pertamina Patra Niaga akan terus memonitor seluruh proses distribusi mulai dari Terminal BBM hingga konsumen, jadi kami pastikan di lembaga penyalur akan selalu tersedia bahan bakar bagi masyarakat," bebernya.

Baca Juga: Atap Rumah Warga Sirnaresmi Cisolok Sukabumi Hancur Disambar Petir

"Khusus solar subsidi, kami akan fokus pelayanan di jalur logistik serta jalur-jalur yang memang penggunaannya adalah yang berhak menikmatinya," terangnya.

Oleh karena itu, Eko mengimbau agar masyarakat tidak khawatir dan tidak perlu panic buying.
"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, stok aman tidak perlu melakukan panic buying. Pembelian bahan bakar kami imbau untuk tetap sesuai dengan kebutuhan dan untuk tetap hemat dalam penggunaannya mengingat saat ini harga minyak sangatlah mahal," tandasnya.***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah