Network
MANTRA SUKABUMI - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi angkat bicara menyoal keluhan nelayan di Pesisir Selatan, Kecamatan Ciracap, yang dalam beberapa hari mengaku kesulitan bahan bakar Solar untuk melaut.
Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi Sri Padmoko berharap para nelayan bersabar, pasalnya kondisi kenaikan bahan bakar Pertamax dan tidak adanya subsidi tidak bisa dicegah.
"Kepada nelayan diharap sabar, tertib administrasi, harga pertamax naik, pertalite tidak naik, tetapi sudah tidak disubsidi, makanya saya bilang sabar, yang penting tertib administrasi," ungkapnya.
Baca Juga: Bulan Mei Geopark Ciletuh Palabuhanratu Ditinjau Asser UNESCO, Ini Harapan Wakil Bupati
"Karena kalau tidak pakai rekomendasi gak akan dapat dan susah mendapat bbm untuk melaut. Intinya nelayan tertib administrasi, sabar karena memang kondisi ekonomi sedang begini, kita gak bisa paksa subsidi diambil," sambungnya.
Sri Padmoko menjelaskan, kejadian saat ini hampir sama pernah terjadi, dimana pertama kali Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium akan dihapuskan, namun nelayan masih bisa membeli Pertalite dengan harga Premium.
"Nah kan setelah itu disubsidi dan dikurangi, hari ini tidak ada subsidi tapi susah, sebenarnya kata saya bukan susah, karena mereka (Nelayan) belum sadar perlunya rekomendasi," jelasnya.
"Kenapa harus tertib administrasi supaya kuota BBM untuk nelayan tidak berkurang, sekarang saya mau minta sama migas tambahin kuota nelayan, tapi saya tidak punya bukti yang mengajukan rekomendasi berapa kuotanya, kalau nelayan pada mengajukan rekomendasi total kuota yang diminta dan dibutuhkan itu yang saya akan mintakan ke Pertamina. Mudah mudahan dengan begini jadi lebih tertib," terangnya.
Baca Juga: Akan Laksanakan Perang Sarung, Enam Remaja Diamankan Polisi di Cibolang Sukabumi
