Kontroversial, Berikut Ini Isi Pernyataan Copot Jabatan Pangdam Jaya yang Diucapkan Fadli Zon

23 November 2020, 16:56 WIB
Anggota DPR RI, Fadli Zon. /YouTube Fadli Zon Official/

 

MANTRA SUKABUMI – Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon kembali melontarkan kritikan kepada TNI, dalam hal ini Pangdam Jaya, terkait kasus pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab, Imam Besar organisasi Front Pembela Islam (FPI).

Hal itu disampaikan oleh mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut melalui channel YouTube miliknya, Fadli Zon Official pada video yang diunggah pada hari Minggu, 22 Nopember 2020 malam.

Pernyataan Fadli Zon kali ini mengundang perhatian, sebab dirinya mengungkapkan bahwa dirinya berharap Pangdam Jaya dicopot dari jabatan, seperti yang diucapkan Fahri di akhir video tersebut.

Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

Baca Juga: Pangdam Copot Baliho Habib Rizieq, Sudjiwo Tedjo: Harusnya Serdadu Juga Turun Berantas Korupsi

Sebelumnya, Fadli kerap menyebut bahwa statement dari Pangdam Jaya pada hari Jumat, 20 November 2020 tentang pembubaran organisasi masyarakat FPI, serta pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab terkesan oleh Fadli telah melanggar batas aturan dan porsinya atau offside.

“Jadi, pernyataan dari Pangdam Jaya itu jelas tidak bisa dibenarkan, secara aturan bukan pada porsinya. Saya katakan bahwa Pangdam Jaya ini sudah offside, tidak bisa seorang Pangdam memerintahkan untuk pencabutan penurunan baliho, jelas itu melanggar aturan, ya, itu terlalu jauh rentang kendali nya,” ungkap Fadli Zon seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Fadli Zon Official.

Fadli juga menyebut, penggunaan alat-alat militer seharusnya ada aturan khusus yang tidak bisa digunakan untuk kepentingan sipil, terlebih untuk menakut-nakuti rakyat. Apalagi, dirinya mengatakan bahwa Habib Rizieq dan para pengikutnya adalah ulama, serta memiliki banyak pengikut atau umat.

Baca Juga: Disebut Ajak Perang Berdarah, Sekjen HRS: Fitnah Itu, Habib Rizieq Adalah Ahlussunnah wal Jamaah

“Tidak ada sedikitpun niat untuk melakukan tindakan-tindakan di luar konstitusi, tidak ada imajinasi untuk melakukan pemberontakan apalagi, jadi sangat lucu sekali, dari mana bacaan-bacaan ini?” tanya Mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut.

“Menurut saya inilah yang menimbulkan kehebohan dan kegaduhan. Kenapa Habib Rizieq dijadikan musuh, semacam musuh? Menurut saya benar-benar diluar akal sehat,” tambah Fadli.

Dirinya kemudian menghimbau pimpinan TNI, Panglima TNI, Panglima Kodam Jaya untuk menghentikan upaya semacam itu, yang menurutnya justru akan tentu mengganggu reputasi TNI sendiri.

“Saya tahu banyak jenderal-jenderal TNI yang hebat-hebat, yang pikirannya maju, visioner ke depan, tidak menjadikan rakyat apalagi ulama sebagai dalam tanda petik 'musuhnya',” ungkap Fadli.

Baca Juga: Ferdinand Sindir Gelar Akademik Anies Baswedan Terkait PSBB: Mana Ada Gubernur Secerdas Ini

“Dan kalau itu dilakukan, kalau itu terjadi, apalagi di luar kewenangan seperti yang dilakukan oleh Pangdam Jaya meminta pembubaran ormas, saya kira ini sudah betul-betul jauh dari kebablasan,” tambah Fadli.

Menjelang akhir dari video tersebut, Fadli Zon mengatakan sebuah pernyataan yang cukup mengejutkan, yaitu dirinya meminta perlu dilakukan evaluasi terhadap Pangdam Jaya, karena berpotensi dapat meruntuhkan demokrasi, serta dirinya meminta agar jabatan Pangdam dicopot.

“Saya kira perlu adanya evaluasi terhadap Panglima Kodam Jaya ini kalau dibiarkan ini akan meruntuhkan demokrasi kita, copot segera Pangdam Jaya,” pungkas Fadli Zon.**

Editor: Robi Maulana

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler