Viral Ajakan Jihad, Wakil Ketua MPR: Ajakan Jihad Pernah Dikumandangkan NU dan Muhammadiyah

1 Desember 2020, 08:10 WIB
Tangkapan layar. jamaah yang melantunkan azan /YouTube Qitmir Channel

MANTRA SUKABUMI - Ajakan jihad melalui azan menghebohkan jagat media sosial juga masyarakat Indonesia.

Beragam komentar dan pandangan bermunculan, baik dari lembaga agama, tokoh agama, hingga tokoh nasional.

Salah satu komentar muncul dari Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid .

Baca Juga: Reuni 212 Akan Tetap Digelar, Berikut Deretan Tokoh yang Akan Hadiri Dialog Nasional

Baca Juga: Beredar Video Azan Hayya Alal Jihad, Habib Novel: Seumur Hidup Saya Baru Dengar

Menurut Hidayat Nur Wahid, ajak jihad pernah dikumandangkan oleh tokoh Nahdhatul Ulama (NU) dan tokoh Muhammadiyah pada tahun 1945 dan 1946.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua MPR melalui akun Twitter miliknya @hnurwahid pada Selasa, 1 Desember 2020.

"Ajakan “Jihad”, dulu pernah dikumandangkan olh KH Hasyim Asy’ariy dg Resolusi Jihad (22/10/1945) dan PB Muhammadiyah dg Amanat Jihad(28/5/1946)," tulisnya.

Namun menurut Hidayat Nur Wahid ajakan keduanya adalah berjihad melawan penjajah Belanda, sementara saat ini tidak ada penjajah.

Baca Juga: Gawat, Presiden Jokowi Tegur Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, Ini Alasannya

Baca Juga: Mengejutkan, Habib Rizieq Shihab Center Tiba-tiba Bagikan Ini untuk Wartawan dan Polisi

"Tapi keduanya Jihad melawan penjajah Belanda," lanjutnya.

Wakil Ketua MPR tersebut juga menegaskan, ajakan jihad yang dikumandangkan NU dan Muhammadiyah tidak disampaikan melalui azan.

Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, karena azan sudah ada aturannya.

Baca Juga: Heboh Ajak Jihad Dalam Azan, Habib Novel Alaydrus: Ajakan Gak Mutu, Gak Usah Didengarkan

"Dan tidak disampaikan melalui adzan. Begitulah seharusnya. Krn adzan sudah ada aturannya," pungkasnya.

Sebelumnya, pendakwah asal Solo Habib Novel menyebut dirinya mendapat pertanyaan di WhatsApp terkait ajakan jihad yang beredar di jejaring sosial.

"Video yang memang aneh juga ya, seumur hidup saya gak pernah liat orang azan kok kayak gitu, azan seruan untuk sholat diganti seruan untuk jihad," ujar Habib Novel dikutip mantrasukabumi.com pada Selasa, 1 Desember 2020.

Menurut Habib Novel, hal itu merupakan sesuatu yang sangat bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW juga bertentangan dengan ajaran Bani Alawi yakni para Habaib maupun para kyai.

Baca Juga: Heboh, FPI Sebut Kliwonan Habib Lutfi dan Banser: Sudahlah Nanti Merembet

"Ini tidak sesuai dengan hadits, Almuslimu man salimal muslimuna min lisanihi wayadihi, seorang muslim adalah dia yang umat Islam selamat dari gangguan lisan dan tangannya," lanjutnya.

Karena itu, Habib Novel meminta masyarakat untuk mengabaikan hal itu serta meminta jangan sampai terprovokasi dengan ajak yang menurutnya gak mutu.

"Ajakan-ajakan yang begini ini ajakan gak mutu ini, gak usah didengarkan, kita eratkan tali persatuan dan persaudaraan kita, kita tebarkan kasih sayang, kita saling menghormati dan saling mencintai," tegasnya.

Habib Novel juga mengajak sebagai negara dengan umat Islam terbesar di dunia untuk tetap menjaga kedamaian dan persatuan Indonesia, memupuk rasa saling mencintai sesama anak bangsa, sehingga bisa bangsa yang semakin besar.

"Jangan mau terprovokasi oleh siapapun dan alasan apapun karena di NKRI ini Alhamdulillah kita bisa hidup beragama, semua umat beragama hidup dengan damai, saling menghargai, penuh toleransi, khususnya umat Islam bisa melakukan shalat dimanapun, bahkan di rest area, di mall disediakan tempat untuk shalat," pungkasnya.**

Editor: Andriana

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler