Dewi Tanjung Beri Sindiran Pedas pada Ustad Abdul Somad: Akhyar Didoain UAS Gagal Jadi Kepala Daerah

11 Desember 2020, 08:04 WIB
Ustadz Abdul Somad (UAS) merupakan ulama asal Sumatera. /Instagram/@ustadzabdulshomad

MANTRA SUKABUMI - Politikus PDI Perjuangan, Dewi Tanjung memberi komentar pedas kepada Ustaz Abdul Somad terkait Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan.

Sebelumnya, diketahui bahwa Ustadz Abdul Somad mendukung atau menjagokan pasangan calon nomor urut 1 Akhyar-Salman pada Pilkada Kota Medan.

Untuk diketahui, berdasarkan hitung cepat dari lembaga survei Median, pasangan Akhyar-Salman mendapat 44,9% sedangkan Booby-Aulia memperoleh 55,1% dari 100% data yang masuk.

Baca Juga: Rayakan Hari Kopi Favorit di Kemeriahan 12.12 ShopeePay

Baca Juga: Tewasnya Laskar FPI Pengawal Habib Rizieq, Ayah Najwa Shihab Jelaskan Pengertian Mati Syahid

Dalam hal ini, Dewi Tanjung melalui akun Twitter pribadinya @DTanjung15 menuliskan bahwa Prabowo pernah didoakan Ustadz Abdul Somad dan gagal jadi presiden.

Selanjutnya, Ia juga mengatakan bahwa Akhyar didoakan Ustadz Abdul Somad, tetapi gagal menjadi Kepala Daerah Kota Medan.

“Prabowo didoain UAS gagal jadi Presiden. Ahyar didoain UAS gagal jadi Kepala Daerah,” tulis Dewi, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @Dtanjung15 pada Jumat, 11 Desember 2020.

Lebih lanjut, Politikus PDI Perjuangan tersebut, mengatakan bahwa tidak semua doa Ustad atau ulama dikabulkan oleh Allah SWT. Tambahnya, Ia mengatakan bahwa kemenangan dalam pilkada bukan dari nilai uang yang ada dalam amplop.

‘Next jadikan pelajaran, ngga semua doa manusia yg katanya ustad atau ulama di ijabah Allah SWT. Semua tergantung takdir dan ketulusan hati sang ustad. Bukan tergantung dr nlai uang dalam Amplop,” ujarnya.

Baca Juga: Menegangkan! Sinopsis Ikatan Cinta 11 Desember 2020, Al dan Andin Geram, Akankah Elsa Dipenjara?

Sebelumnya, Ustadz Abdul Somad juga menanggapi terkait tudingan politik identitas kepada dirinya yang beredar di media sosial.

Menurutnya, dirinya dibully dan dicaci maki di media sosial, menjadikannya sadar bahwa dirinya bukan siapa-siapa.

“Dibully, dihina, dicaci maki di medsos itu menyadarkan diri saya bahwa saya bukan siapa-siapa. Kalau terus dimuliakan, disanjung, lama-lama saya bisa jadi fir'aun,” tulis Abdul Somad, pada 10 Desember 2020.

Sebelumnya, Ustadz Abdul Somad juga mengatakan bahwa dirinya tidak berpikir terkait pilihannya menang atau kalah. Menurutnya yang dinilai Allah bukanlah hasil, melainkan sebuah perjuangannya.

“Saya tidak berfikir menang atau kalah. Karena Allah hanya menilai perjuangan, bukan hasilnya,” pungkasnya.**

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler