Tokoh NU ini Sebut Klaim Sekretaris HRS Center Haikal Hassan Gak Nyambung, Ini Alasannya

12 Desember 2020, 11:35 WIB
Cendekiawan NU, Gus Nadir /Gus Nadir/nadirhosen.net

MANTRA SUKABUMI - Publik kembali dihebohkan dengan pengakuan dari Sekretaris Habib Rizieq Shihab (HRS) Center Haikal Hassan Baras.

Saat proses pemakaman laskar pengawal Habib Rizieq Shihab di Megamendung, Haikal Hassan mengklaim jika 6 orang pengawal Habib Rizieq yang tewas sebagai syuhada.

Selain itu, Haikal Hassan juga menyebut jika mereka yang tewas tersebut bersama Rasulullah SAW.

Baca Juga: Mengejutkan, Mahfud MD Bongkar Alasan Pemerintah Tolak Rekonsiliasi dengan Habib Rizieq Shihab

Baca Juga: Cek Fakta: Tommy Soeharto Ancam yang Berani Ganggu FPI Akan Berhadapan dengan Keluarga Cendana

Menanggapi hal itu, tokoh dna cendikiawan Nahdhatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir angkat bicara.

Menurut Gus Nadir, cerita yang disampaikan Haikal Hassan bahwa dirinya bermimpi bertemu Rasulullah sambil menuntun kedua anaknya yang telah wafat itu urusan pribadi Haikal Hassan.

Dirinya mengaku tidak memiliki urusan terkait hal itu. Baik benar ataupun tidak yang disampaikan oleh Haikal Hassan itu.

"A. Kisah personal dg Rasul (lewat mimpi atau yaqzah) silakan saja. Benar atau tdk, kami gak ngurus," tulia Gus Nadir di akun Twitter miliknya dikutip mantrasukabumi.com pada Sabtu, 12 Desember 2020.

Baca Juga: Mahfud MD Tegaskan Rencana Silaturahmi dengan Habib Rizieq, Hanya Saja Minta Syarat Tinggi

Hanya saja lanjut Gus Nadir, klaim Haikal Hassan yang menyebut 6 laskar pengawal Habib Rizieq yang tewas sebagai syuhada dan bersama Rasulullah itu adalah opini Haikal Hassan.

"B. Tp mengklaim 6 orang yg wafat itu sbg syuhada dan mereka bersama Rasulullah, itu cuma opini sampean," lanjutnya.

Baca Juga: Gus Mus: Tolong Para Kyai, Ustadz dan Habaib, Tolong Tampilkan Akhlak Rasulullah, Umat Rindu

Gus Nadir bahkan menyebut klaim tersebut tidak nyambung. Sebab belum tentu karena satu pengalaman tertentu lantas menjadi pembenaran terhadap pengalaman selanjutnya.

"Tdk otomatis karena pengalaman A maka opini B jadi benar. Gak nyambung," pungkasnya.**

Editor: Andriana

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler