Kartu Prakerja dan Diskon Listrik Tetap Cair di Tahun 2021 Selain Itu Jokowi Juga Sebut Bantuan Ini

29 Desember 2020, 17:12 WIB
Presiden Jokowi /Setkab.go.id

MANTRA SUKABUMI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menetapkan sejumlah program bantuan sosial bagi masyarakat penerima manfaat di tahun 2021. Keputusan ini diambil saat menggelar rapat terbatas bersama jajarannya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 29 Desember 2020.

Jokowi dalam pengantarnya menyampaikan bahwa penyaluran program bantuan sosial tahun 2021, harus disiapkan dari sekarang. Diantara program yang disebut adalah Kartu Prakerja dan Diskon Listrik selain program bantuan lainnya. 

Pada APBN tahun 2021, anggaran sebesar Rp110 triliun telah disiapkan oleh pemerintah untuk melanjutkan program perlindungan sosial. Dari sejumlah anggaran tersebut, Presiden merinci, sebanyak Rp45,1 triliun disiapkan untuk program kartu sembako yang akan disalurkan kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM), masing-masing Rp200 ribu per bulan.

 Baca Juga: 4 Langkah Aman Menggunakan ShopeePay

Baca Juga: Dianggap Hina Natalius Pigai, Netizen Serang Ruhut Sitompul: Tidak Sepantasnya Berujar Seperti Itu

Kemudian untuk Program Keluarga Harapan (PKH), pemerintah menyiapkan Rp28,7 triliun untuk 10 juta KPM selama 4 triwulan. Selanjutnya, untuk bansos tunai pemerintah menyiapkan Rp12 triliun bagi 10 juta KPM, masing-masing Rp300 ribu selama 4 bulan.

“Kemudian program kartu prakerja Rp10 triliun, bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa Rp14,4 triliun. Kemudian ditambah dengan diskon listrik selama 6 bulan ini Rp3,78 triliun,” lanjutnya.

Dikutip mantrasukabumi.com dari setkab.go.id pada Selasa, 29 Desember 2020, Presiden pun menekankan agar bansos tersebut segera disalurkan di bulan Januari. Dengan demikian, bansos diharapkan akan menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi.

 Baca Juga: Innaa Lillaahi, Ketua Umum PKB Cak Imin Tiba-tiba Sampaikan Berita Duka Mendalam, Ada Apa?

“Saya sudah sampaikan ini pada Pak Menko tapi ini ada Bu Mensos, Januari awal harus tersalurkan karena akan memberikan trigger pada pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.

Presiden juga menginstruksikan agar bansos yang sebelumnya diberikan dalam bentuk sembako, terutama di Jabodetabek, selanjutnya diberikan dalam bentuk tunai melalui pos atau bank.

“Jadi jangan sampai mundur. Bulan Januari harus sudah bisa dimulai karena ini menyangkut daya ungkit ekonomi, menyangkut daya beli masyarakat, konsumsi rumah tangga, yang kita ingin ini bisa menggerakkan demand atau permintaan,” jelasnya.

 Baca Juga: Mantan Jubir Gus Dur Sampaikan Kabar Duka, Adhie Massardi: Pernah Ditolak Megawati

Berikutnya, Kepala Negara meminta agar jajarannya memastikan bahwa bansos disalurkan dengan tepat sasaran. Jika diperlukan perbaikan data, pemerintah daerah harus dilibatkan. “Libatkan daerah dalam melakukan perbaikan-perbaikan data,” imbuhnya.

Terakhir, Presiden menegaskan agar jangan sampai ada potongan-potongan dalam bentuk apapun. Untuk itu, Presiden meminta agar bansos dikirimkan langsung ke akun rekening penerima manfaat.

“Jadi proses digitalisasi data bansos yang diintegrasikan dengan banking system, saya kira itu yang kita inginkan,” tandasnya. ***

Editor: Encep Faiz

Sumber: setkab

Tags

Terkini

Terpopuler