Ajak Ulama untuk Divaksin Pertama, Ridwan Kamil Berharap Vaksinasi COVID - 19 di Jabar Bisa Sukses

11 Januari 2021, 22:16 WIB
Ridwan Kamil memberikan keterangan Pers di Mapolda Jabar, Senin 11 Januari 2020. 6 Daerah di Jabar dinyatakan zona merah /yedi supriadi

MANTRA SUKABUMI - Menjelang vaksinasi yang akan segera dilaksanakan usai vaksin COVID - 19 telah lulus uji BPOM, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil atau sering disapa Kang Emil mengajak para Ulama dan Kiyai di Jabar untuk ikut jadi penerima vaksin yang pertama.

Sebelumnya Presiden Jokowi telah memutuskan untuk menggratiskan vaksin COVID - 19 bagi seluruh warga negara Indonesia. Vaksin yang nanti akan digunakan adalah vaksin Sinovac, dan kabar baiknya hari ini telah lolos uji lab BPOM dan diketahui kejelasan keefektifannya.

Namun dengan adanya berita bahagia ini tak serta merta menghilangkan ke was - wasan masyarakat, nyatanya masih banyak yang masih takut dan hawatir. Untuk itu, Ridwan Kamil meminta Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar berkolaborasi dengan para ulama atau tokoh agama guna menyukseskan vaksinasi COVID-19 di Jabar.

Baca Juga: Nikmati Mudahnya Belanja Online di Merchant Baru ShopeePay 

Baca Juga: Setelah Anies Baswedan dan Khofifah, Kini Giliran Gubernur Jabar Ridwan Kamil Sampaikan Duka Cita

"Arahan saya, ulama ikut divaksin yang pertama, (misalnya) Ketua MUI, Ketua PWNU, dan Muhammadiyah (Jabar), mewakili mayoritas masyarakat Muslim di Jabar. Tolong dilobi secara khusus, kalau berkenan akan sangat baik," kata Kang Emil seusai memimpin Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Mapolda Jabar, Kota Bandung, dikutip mantrasukabumi.com dari laman ANTARA pada senin 11 Januari 2021.

Ridwan Kamil berharap dengan mengajak alim ulama, semata-mata bisa meyakinkan bahwa seluruh pihak agar bersama-sama untuk melaksanakan kegiatan yang sangat penting sebagai solusi satu-satunya sementara ini untuk menurunkan COVID-19 di Indonesia.

Adapun berdasarkan arahan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dari 1,2 juta vaksin yang disiapkan pemerintah pusat pada Tahap I Termin I, Provinsi Jabar mendapat alokasi 97.080 dosis.

Rencananya, vaksinasi pertama kali dilakukan di tujuh daerah yakni Kota Bandung, Bekasi, Bogor, Depok, dan Cimahi, serta Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, mulai 14 Januari 2021 bagi SDM fasilitas pelayanan kesehatan serta 10 pejabat publik esensial.

Di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jabar, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum akan menjadi orang pertama yang terlibat atau divaksin. Pasalnya, Kang Emil sendiri sudah menjadi relawan uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 di Indonesia.

Baca Juga: Pemer Surat dari SBY, Fahri Hamzah: Saya Ingin agar SBY Tetap Kibarkan Bendera Intelektualnya

Terkait jumlah vaksinator atau tenaga penyuntik vaksin, Kang Emil menjelaskan, terdapat 11 ribu relawan vaksinator yang dilatih hingga akhir Januari 2021. Ia menegaskan, pihaknya akan terus menambah jumlah vaksinator untuk mewujudkan target vaksinasi selama 6 bulan.

"Kami akan mengempatkalilipatkan (jumlah vaksinator) karena target Presiden, (pelaksanaan) vaksinasi kurang dari setahun. Supaya ekonomi kita bisa segera membaik," ujar Kang Emil.

Baca juga: Ridwan kamil tegur tenaga medis tolak vaksinasi melalui media sosial

"Kita menargetkan (vaksinasi) 6 bulan selesai dengan menduakalilipatkan puskesmas atau titik penyuntikan dan mengempatkalilipatkan tenaga vaksinator yang sudah terlatih," katanya.

Terkait perkembangan zona risiko atau level kewaspadaan di Jabar, dari data periode 4 Januari 2021 hingga 10 Januari 2021, terdapat enam kabupaten/kota berstatus Zona Merah (Risiko Tinggi).

"(Zona Merah) ada Kabupaten Garut, Ciamis, Karawang, Bekasi, serta Kota Bekasi dan Depok," kata Kang Emil.

Baca Juga: Soal Faceshield, Anji Minta Satgas Covid-19 dan KPI Tak Hanya Tegur Artis Pihak TV Diberi Edukasi

"Juga dengan berat hati saya sampaikan, Karawang sudah lima minggu berturut-turut (Zona Merah), dan kita sudah kirimkan tim ke sana, semoga cepat pulih," ujarnya.

Sementara per 10 Januari 2021, tingkat kesembuhan atau Case Recovery Rate (CRR) di Jabar sebesar 83,81 persen dan tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) sebesar 1,25 persen. Per 8 Januari 2021, angka Reproduksi Efektif (Rt) sebesar 1,82.***

Editor: Encep Faiz

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler