MANTRA SUKABUMI - Bencana gempa dengan 6,2 skala rihter di Sulawesi Barat menyebabkan sebagian wilayah nya luluh lantah dan menjadi kota mati.
Bencana di masa pandemi ini ada bayang-bayang yang membayangi para pengungsi korban gempa yaitu penyebaran Covid-19 atau kekhawatiran menjadi kluster baru.
Kepala BNPB Doni Monardo meminta penanganan pengungsi warga yang terdampak bencana di Sulawesi Barat dipisahkan yang rentan dengan usia muda.
Baca Juga: 5 Langkah Mudah Hadirkan ShopeePay di Gerai Usaha
Baca Juga: Tak Hanya Picu Penyakit Jantung, Ternyata Ini 10 Bahaya Sering Makan Gorengan di Waktu Sarapan
Hal ini dimaksudkan untuk mencegah dan mengantisipasi adanya potensi resiko penyebaran virus Covid-19 di tempat pengungsian.
"Dipengungsian diharapkan ada pemisahan antara kelompok yang rentan dengan kelompok usia muda, kelompok rentannya perlu kita lindungi karena ada Covid-19," tutur Doni dalam keterangan nya di Jakarta, dikutip mantrasukabumi.com dari laman BNPB Senin, 18 Januari 2021.
Adapun yang dimaksud kelompok rentan adalah bagi mereka yang usia lanjut, ibu hamil, ibu menyusui, disabilitas, balita serta yang mempunyai penyakit penyerta (komorbid). Dia pun berharap protokol kesehatan selalu di tegakkan dengan 3 M.
Selain itu, ketua satgas penanganan Covid-19 ini memberikan dukungan dengan memberikan alat tes swab antigen, untuk memeriksa dan menelusuri adanya penularan Covid-19 di lingkungan pengungsian.
Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta Episode Hari Ini 18 Januari 2021, Ungkapan Cinta Al untuk Andin Sia-si
Baca Juga: Ferdinand Sentil Admin Akun Pemprov DKI Jakarta yang Keluar dari 10 Besar Kota Termacet di Dunia
"Nanti kita akan ada tes Swab antigen, untuk menjamin para pengungsi tidak terpapar Covid-19," ujarnya
Apabila ada pengungsi yang reaktif maka akan ditangani khusus oleh Dinas Kesehatan setempat.
Sebagaimana diketahui, pada Minggu 17 Januari 2021 terdapat penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 hingga 11.278 kasus. Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19, kini total ada 907.929 orang terinfeksi Covid-19.***