Pandji Pragiwaksono Sebut FPI Lebih Dekat dengan Masyarakat, Gus Miftah Berikan Komentar Tegas Ini

23 Januari 2021, 20:50 WIB
Pandji Pragiwaksono Sebut FPI Lebih Dekat dengan Masyarakat, Gus Miftah Berikan Komentar Tegas Ini.*/ /Tangkap Layar YouTube.com/ Deddy Corbuzier

MANTRA SUKABUMI - Pembawa acara sekaligus komika Pandji Pragiwaksono menjadi bahan perbincangan warganet setelah dirinya secara terang-terangan memberikan pernyataan kontroversial terkait dengan organisasi Front Pembela Islam (FPI).

Pada wawancaranya dengan dua mantan anggota FPI, Pandji Pragiwaksono mengatakan bahwa FPI lebih terbuka kepada masyarakat. Selain itu, dirinya menyebut bahwa masyarakat cenderung mendatangi FPI, bukan Nahdlatul Ulama (NU) ataupun Muhammadiyah, karena menurutnya kedua organisasi tersebut sudah terlalu tinggi dan elitis.

Salah satu pihak yang ikut berkomentar terhadap pernyataan Pandji Pragiwaksono tersebut adalah pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji, Gus Miftah.

Baca Juga: Beli Paket Internet Lebih Menguntungkan dengan ShopeePay, Ikuti Langkah-Langkah Berikut Ini

Baca Juga: OPM Tembak Mati Prajurit Raiders Saat Shalat, Fadli Zon: Semoga di Tempat Terbaik Allah

Menurut Gus Miftah, walaupun Pandji Pragiwaksono mengatakan bahwa hal tersebut merupakan ucapan dari sosiolog Thamrin Amal Tomagola, namun publik terlanjur tahu bahwa yang mengucapkan hal tersebut adalah Pandji Pragiwaksono.

Hal tersebut disampaikan oleh Gus Miftah dalam podcast yang diunggah di kanal YouTube resmi milik Deddy Corbuzier pada Jumat, 22 Januari 2021.

"Satu, publik terlanjur tahu ini yang ngomong si Pandji. Kalo toh ini kata-katanya Pak Thamrin, orang juga nggak tahu kalau Pandji nggak ngomong," ucap Gus Miftah, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari video di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Sabtu, 23 Januari 2021.

"Kemudian yang kedua, benar nggak ini omongan Thamrin, saya nggak tahu. Tapi saya tahu bahasanya dari seorang Pandji," tegas Gus Miftah.

Baca Juga: Ustad Yusuf Mansur Ajak Pengikutnya untuk Doakan Atlit Bulutangkis Ahsan dan Hendra

Gus Miftah kemudian mengatakan bahwa dirinya telah menonton video tersebut secara penuh, namun menurutnya, dirinya tetap berpendapat bahwa pernyataan Pandji Pragiwaksono tidak pas.

Namun, Gus Miftah juga mengatakan bahwa dirinya tidak bisa melarang Pandji Pragiwaksono untuk mencintai dan mendukung FPI. Akan tetapi, dirinya menegaskan bahwa Pandji Pragiwaksono juga tidak bisa melarangnya untuk mencintai dan mendukung NU.

“Tapi kemudian, sama sekali tidak pas ketika Pandji membandingkan antara FPI dengan ulama, apalagi katanya NU jauh dari masyarakat, ini data dari mana?" tegas Gus Miftah.

Gus Miftah menjelaskan bahwa perbandingan antara FPI dan NU yang dilakukan oleh Pandji Pragiwaksono tidak pas, serta membeberkan hasil survei yang menurutnya telah dilakukan oleh LSI.

Baca Juga: Tanggapi KKB Serang TNI di Papua, Hidayat Nur Wahid: TNI dan PolrI Fokus Jaga NKRI dari Rongrongan Separatis

Baca Juga: Sebut Dapat Informasi Baru dari DPRD DKI Jakarta Soal Asuransi Formula E, Ferdinand: Ini Kenapa Besar Sekali?

"Saya mengatakan ini perbandingan tidak pas karena Muhammadiyah sudah satu abad lebih, NU sudah hampir satu abad, FPI baru berdiri kapan sih. Survei mengatakan dari 87% masyarakat muslim Indonesia yang menjadi orang NU menurut LSI adalah 49,5%, Muhammadiyah 4,5%, sementara FPI nol koma sekian persen," bebernya.

Deddy Corbuzier kemudian menyebut pernyataan Pandji Pragiwaksono, yang mengatakan bahwa ada siswa yang tidak diterima oleh sekolah, namun tetap bisa bersekolah setelah pihak sekolah dikirimi surat oleh FPI.

"Artinya kalau perbandingannya dengan salah satu surat dari FPI, kemudian diterima di sekolah, yang kemudian Pandji bilang ini Kyainya jauh dari masyarakat. Kyai NU 24 jam lho, mengurusi urusan dunia sampai urusan kematian. Itu orang NU semua," pungkas Gus Miftah.***

Editor: Encep Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler