Presiden Jokowi Tinjau Lahan Pangan Baru di NTT, Christ Wamea: Blusukan 7 Tahun, Komoditi Pangan Masih Impor 

25 Februari 2021, 07:39 WIB
Presiden Jokowi payungan sendirian terjang hujan di tengah sawah, di Sumba NTT, padahal ada risiko petir. /YouTube Sekretariat Presiden RI

MANTRA SUKABUMI - Tokoh Papua mengomentari kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau lahan pangan baru 5.000 ha. 

Presiden Jokowi meninjau langsung lahan pangan baru, saat hujan lebat menguyur Desa Makata Keri, Sumba Tengah, NTT. 

Namun, Christ Wamea menilai, blusukan yang dilakukan Presiden Jokowi tidak berdampak pada semua komoditi. 

 Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Tegaskan Tak Ada Pidana Kerumunan Jokowi dan Habib Rizieq, Teddy Gusnaidi: Pidana itu Jika Sengaja Buat Acara

Dirinya mengatakan sekalipun blusukan dilakukan hingga 7 tahun ini, tetap saja komoditi pangan masih impor. 

"Blusukan sampai 7 tahun juga semua komoditi pangan masih diimpor," kata Christ Wamea seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @PutraWadapi pada, Kamis, 25 Februari 2021.  

Sebagaimana yang telah diberitakan, Kunjungan Presiden Jokowi di NTT tersebut pada, 23 Februari 2021. 

"Hujan lebat di Desa Makata Keri, Sumba Tengah, saat saya datang meninjau lumbung pangan baru di NTT ini, siang tadi," cuit Jokowi seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @jokowi pada Selasa, 23 Februari 2021. 

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari ini: Elsa Masuk Penjara akibat Ulahnya, Nino Pertimbangkan Masa Depannya

Lahan baru yang ditinjau Jokowi tersebut cukup luas, namun terapat kendala ketersediaan air.  

"Luasnya 5.000 ha untuk padi dan jagung. Kendalanya hanya soal ketersediaan air," imbuhnya. 

"Untuk itulah pemerintah membangun ratusan sumur bor dan beberapa embung di sana," ujarnya. 

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi memerintahkan Menteru PUPR melihat potensi pembangunan bendungan. 

Tak hanya itu, Menteri Pertanian juga diintruksikan Presiden untuk memberikan bantuan alat pertanian untuk petani setempat. 

Baca Juga: Buntut Kerumunan Jokowi di NTT, Fadli Zon: Kerumunan Presiden Spontanitas Demi Keadilan Bebaskan HRS

"Saya menginstruksikan Menteri PUPR melihat potensi pembangunan bendungan, dan Menteri Pertanian memberi bantuan alat mesin pertanian kepada petani setempat," katanya. 

Hal tersebut dilakukan dalam rangka menjalankan program food estate di Kalteng, Sumut, dan NTT. 

Demi terbentuknya ketahanan pangan yang baik di negara Indonesia.

"Dengan food estate di Kalteng, Sumut, dan NTT ini, akan terbangun ketahanan pangan yang baik di negara kita," pungkasnya.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler