MANTRA SUKABUMI - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah diduga tertangkap Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK.
Dalam hal ini, Pakar telematika Roy Suryo menanggapi terkait penangkapan gubernur Sulawesi Selatan tersebut.
Ia mengunggah sebuah video yang dimana didalamnya terdapat pidato Ketum Umum PDI Perjuangan yang menyebutkan bahwa Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah adalah guru besar di sebuah fakultas.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
Baca Juga: Kabar Duka Selimuti Vicky Prasetyo, Luna Maya dan Raffi Ahmad: Turut Berduka Cita
Oleh sebab itu, Roy Suryo mengatakan bahwa ini adalah kasus yang sangat miris yang terjadi pada gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.
Roy Suryo juga menegaskan bahwa dirinya bukan lagi seorang politikus, namun demikian Roy Suryo mengomentari terkait gelar profesor dan doktor yang terkena OTT KPK.
Hal ini disampaikan langsung oleh Roy Suryo melalui akun Twitter milik pribadinya @KRMTRoySuryo pada Sabtu 27 Februari 2021.
"Saya sebenarnya sudah bukan Politisi lagi, jadi ini komentar bukan soal Politiknya tetapi justru keprihatinan terhadap Seorang "Profesor Doktor" yang kena OTT KPK semalam," tulis Roy Suryo, seperti dikutip mantrasukabumi.com dalam cuitan akun Twitter @KRMTRoySuryo pada Sabtu 27 Februari 2021.
Baca Juga: Berkhianat, Akhirnya 7 Kader Demokrat Dipecat, Marzuki Alie: Semakin Langgeng Jadi Dinasti
Baca Juga: Ferdinand: Jumlah Pegawai KPK 1586 dengan Anggaran Rp1,3 T yang di OTT Cuma 1 M, Payah
Baca Juga: Mengejutkan, Gubernur Sulawesi Selatan yang Ditangkap KPK Ternyata Memiliki Kekayaan Rp51,3 Miliar
Menurutnya, Roy Suryo mengatakan bahwa kasus korupsi Gubernur Sulawesi Selatan tersebut sangat miris atas apa yang dilakukannya.
"Lebih miris lagi, yang bersangkutan ternyata seorang Guru besar sebuah Fakultas kata Ibu ini ...
Simak baik-baik, apa pendapat Tweeps ?," tulis selanjutnya.
Seperti kita ketahui bersama, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah ditangkap KPK pada operasi tangkap tangan OTT pada Jum'at 27 Februari 2021 malam.
Tak hanya beliau, KPK juga menangkap sejumlah pihak yang diduga ikut andil dalam kasus korupsi tersebut.***