Orang Indonesia Harus Bangga dengan Produk Lokal, Presiden Jokowi: Merek Asing Bisa Dipajang di Samping

4 Maret 2021, 19:44 WIB
Orang Indonesia Harus Bangga dengan Produk Lokal, Presiden Jokowi: Merek Asing Bisa Dipajang di Samping./ /Instagram.com/@jokowi

MANTRA SUKABUMI - Dalam rapat nasional Kementrian Perdagangan pada Kamis, 4 Maret 2021, Presiden Joko Widodo Masyarakat harus bangga dengan produk lokal.

Target pertumbuhan ekonomi 5 persen yang ditetapkan dalam APBN harus benar-benar tercapai, tahun 2021 adalah pemulihan yang harus dilandasi semangat optimisme.

Ia menambahkan, branding itu penting dan merek atau produk lokal dari usaha kecil dan menengah (UKM) harus dipajang di mal dan diberi spot terbaik.

Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu

Baca Juga: Moeldoko Berangkat ke KLB, Andi Arief: Mudah-mudahan Jokowi dan Mensesneg Juga Mahfud MD Tak Tahu

“Merek asing bisa dipajang di samping,” kata Presiden. Seperti dikutip mantrasukabumi.com dari channelnewsasia.com, tanggal, 4 Maret 2021.

Ia menambahkan, "Cintai barang kita, benci produk dari luar negeri. Sehingga masyarakat kita benar-benar menjadi konsumen setia produk Indonesia," katanya.

Pegawai kementerian harus kreatif dan inovatif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, katanya juga.

Target pertumbuhan 5 persen yang ditetapkan dalam APBN harus benar-benar tercapai. Sekali lagi, 2021 adalah tahun pemulihan yang harus dilandasi semangat optimisme.

Baca Juga: Tiba-tiba Bicara Soal Agama dan Negara, Fahri Hamzah: Keduanya Ada, Jangan Saling Meniadakan

 Baca Juga: Minta Mahfud MD Larang Moeldoko, Andi Arief: Kudeta Partai Bisa Timbulkan Korban dan Tumpah Darah

“Untuk itu, saya secara khusus meminta kepada jajaran Kementerian Perdagangan agar tidak hanya bekerja secara normatif. Harus ada terobosan kreatif. Harus ada terobosan-terobosan inovatif,” katanya.

Jokowi juga mengatakan, bahwasannya sektor perdagangan digital di Indonesia harus terus dikembangkan.

“Indonesia tidak boleh menjadi korban perdagangan digital yang tidak adil. Negara lain sudah banyak mengalami hal ini dan jangan sampai kita menjadi korban perdagangan digital yang tidak adil,” kata Presiden.

Indonesia mengalami kontraksi ekonomi sebesar 2,07 persen tahun lalu, kontraksi tahunan pertama sejak krisis keuangan Asia pada tahun 1998.

Baca Juga: Andi Arief Tiba-tiba Minta Menko Polhukam Mahfud MD Hentikan Moeldoko agar Tak Terjadi Pertumpahan Darah

Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani mencatat kontraksi tersebut relatif moderat dibandingkan negara lain.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler