Komitmen Jokowi pada Gerakan Anti-Korupsi Jadi Sorotan Media Asing, KPK Angkat Bicara

9 Maret 2021, 16:25 WIB
Presiden Jokowi. /Instagram.com/@jokowi

MANTRA SUKABUMI – Presiden Joko Widodo, yang lebih dikenal dengan panggilan Jokowi, dipilih sebagian berdasarkan komitmennya pada gerakan anti-korupsi.

Ia juga berjanji akan menanamkan integritas dan semangat kerja keras melalui program yang disebutnya (revolusi mental). Hal itu menjadi sorotan media asing, salah satunya yaitu CAN NEWS yang melakukan wawancara langsung dengan KPK.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nurul Ghufron mengatakan, Jokowi selalu mengingatkan kabinetnya bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan harus dinikmati rakyat dan tidak digelapkan untuk keuntungan pribadi.

Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu

Baca Juga: Anggota DPR RI: DPC Demokrat Resah, Diancam Intel untuk Serahkan Nama Pengurus, Pro KLB jika Mau Aman

“Jokowi berkomitmen memberantas korupsi, menjalankan pemerintahan yang bersih dan melakukan reformasi birokrasi. Komitmen ini ditunjukkan oleh pidato dan pidatonya,” kata Nurul Ghufron. Seperti dikutip mantrasukabumi.com dari channelnewsasia.com, Selasa, 9 Maret 2021.

“Ia selalu mengingatkan anak buahnya bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan harus dinikmati rakyat dan tidak digelapkan untuk keuntungan pribadi,” lanjut Wakil KPK itu.

“Ia pun menyambut baik KPK mencermati program dan kebijakan pemerintah. Yang paling penting, ketika KPK datang untuk menangkap salah satu anak buahnya, salah satu anggota kabinetnya, dia tidak pernah turun tangan atau mempersulit kami,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui bahwa, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menangkap 13 menteri sejak lembaga penegak hukum independen itu berdiri pada 2003.

Baca Juga: Andi Arief: Nasib Jhoni Allen, Moeldoko dan Marzuki Alie Tinggal Seminggu Nikmati KLB

Juliari Batubara adalah menteri keempat yang menjabat di bawah Presiden Joko Widodo yang ditangkap oleh KPK. Tiga lainnya adalah Edhy Prabowo, Marham, dan mantan menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nurul Ghufron mencatat bahwa presiden sangat kesal ketika Juliari Batubara ditangkap.

Nurul Ghufron juga mencatat komitmen yang sama dengan penerus Juliari Batubara, Menteri Sosial saat ini, Tri Rismaharini.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 9 Maret 2021: Elsa Akui jika Reyna adalah Nindy, Nino dan Andin Syok

“Risma datang ke kantor kami untuk menemui kami. Dia ingin tahu bagaimana dia bisa meminimalkan risiko korupsi di pelayanannya,” katanya.

Kementerian sekarang sedang merumuskan cara untuk membuat database yang lebih baik tentang calon penerima, bagaimana seharusnya bantuan sosial disalurkan sambil meminimalkan risiko manipulasi dan korupsi,” pungkasnya.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Channelnewsasia.com

Tags

Terkini

Terpopuler