BW Sebut Kudeta Demokrat Bentuk Brutalitas Demokrasi, Ngabalin: Sepertinya Anda Belum Move On

13 Maret 2021, 18:45 WIB
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin. //Youtube Mata Najwa

MANTRA SUKABUMI - Pengacara Demokrat kubu AHY Bambang Widjoyanto menyatakan bahwa kudeta yang dilakukan Moeldoko adalah sebagai bentuk Brutalitas Demokrasi.

Pernyataan Bambang Widjoyanto ini mengundang reaksi dari tenaga ahli Kantor Staf Kpresidenan Ali Muchtar Ngabalin. 

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Ruhut Sitompul ke Refly Harun: Barisan Sakit Hati yang Stres karena Dua Kali Dipecat dari Komisaris BUMN

Ali Muchtar Ngabalin menuding mantan wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu belum bisa move on.

"Segera move on bung. Masa sih bukan saja PD yang diserang tapi negara, kekuasaan dan pemerintahan yang sah juga ikut diserang, wow referensi dari mana bung?," cuit Ali Muchtar Ngabalin, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @AliNgabalinNew pada Sabtu, 13 Maret 2021.

Hasil tangkap layar akun Twitter Ali Mochtar @AliNgabaliNew

Ali Muchtar Ngabalin memberikan kritikan keras terkait pernyataan BW yang menilai pengambilalihan paksa Partai Demokrat yang melibatkan aktor oknum kekuasaan adalah ancaman demokrasi.

Baca Juga: Temui Guru yang Viralkan Jalan Rusak, Ketua DPRD Sukabumi: Pak Eko Terancam, Istrinya Sangat Ketakutan

Baca Juga: Habis KLB Terbitlah Rebut Kantor Demokrat, Hinca Panjaitan: Kami yang Menjaga hingga Detik ini

Baca Juga: Sempat Bantah Tudingan Pengambilalihan Partai Demokrat, Moeldoko Malah Terima Jabatan Ketua Umum Versi KLB

Baca Juga: Soal Guru Dimaki Oknum Aparat Desa, Luqman Hakim: Harap Bupati Sukabumi Didik Bawahannya

"Ngerti nggak bung brutal itu penjahat, kurang ajar, kasar dan biadab (KBBI). Siapa yang kau maksud brutal itu bung? BW di planet mana kau berdiam?," tegasnya.

Sebelumnya, Bambang Widjoyanto setelah resmi ditunjuk Ddmokrat kubu AHY sebagai pengacara bersama 12 orang lainnya, langsung bergerak dengan melaporkan eks kader Demokrat yang menjadi motor penggerak KLB di Deli Serdang.

Bambang menganggap bahwa ketika kubu Moeldoko diakui pemerintah, bukan hanya abal-abal tetapi bentuk dari brutalitas Dsmokrasi yang terjadi dipemerintahan Jokowi.***

Editor: Fauzan Evan

Tags

Terkini

Terpopuler