MANTRA SUKABUMI – Baru kali ini Partai Demokrat diterpa badai konflik yang menguras banyak energi dan akhir-akhir ini cukup menyita perhatian publik.
Isu pengambilalihan kepemimpinan dari tangan Mayor Inf Purnawirawan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sudah berhembus kencang bahkan sebelum kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara berlangsung.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief menuding Kepala Staf Presiden Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko sebagai aktor di balik rencana kudeta partai politik tersebut.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
Dilansir mantrasukabumi.com dari antaranews.com, Sabtu, 13 Maret 2021, bahwa sejumlah petinggi partai menuding keterlibatan orang yang berada dalam lingkaran istana.
Kemudian dilanjutkan giliran Ketua Umum Partai Demokrat AHY mengirimi Presiden Jokowi surat untuk memastikan atau meminta klarifikasi ihwal isu kudeta tersebut.
Menanggapi tudingan tersebut, Moeldoko langsung bereaksi dan membantah akan melakukan kudeta partai yang membawa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden keenam RI tersebut.
Moeldoko juga mengingatkan AHY agar tidak melibatkan istana dan Presiden Jokowi dalam permasalahan tersebut karena hal itu merupakan persoalan dirinya secara pribadi.