Buka Suara Soal Dualisme Partai Demokrat, Mardani Ali Sera: Demokrasi Tanpa Partai Kuat dan Solid itu Nothing

22 Maret 2021, 10:30 WIB
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS, Mardani Ali Sera. //dok PKS.

MANTRA SUKABUMI - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera memberikan pendapatnya mengenai polemik dualisme yang terjadi pada internal Partai Demokrat.

Mardani Ali Sera menganggap bahwa demokrasi tanpa adanya partai politik yang kuat ataupun solid merupakan nothing, alias bukan apa-apa.

Selain itu, Mardani Ali Sera juga menganggap bahwa kasus dualisme yang terjadi pada Partai Demokrat merupakan peringatan untuk mengelola partai secara hati-hati.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Usai Tim Indonesia Didepak dari All England, Langkah Berani Jokowi Bikin Bangga Indonesia 

Pernyataan itu disampaikan Mardani Ali Sera melalui utas cuitan yang diposting pada Senin, 22 Maret 2021.

“Bismillah, kasus yg menimpa rekan2 @PDemokrat memberi peringatan, jika tidak kita kelola secara hati-hati akan membahayakan demokrasi negeri ini,” ujar Mardani Ali Sera, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan di akun Twitter @MardaniAliSera pada Senin, 22 Maret 2021.

Mardani juga menilai bahwa situasi dualisme Partai Demokrat jelas tidak sesuai dengan semangat penguatan partai yang merupakan salah satu institusi terpenting dalam demokrasi.

Lebih lanjut, Mardani mengatakan bahwa siapapun yang memiliki niatan untuk menghancurkan atau menggerogoti partai merupakan orang yang anti demokrasi.

Baca Juga: Subhanallah, Inilah Tanda Kiamat yang Sudah Terjadi di Arab Saudi

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 22 Maret 2021: Al Coba Tutupi Kasus Pembunuhan Roy pada Mama Rosa, Rendy Temukan Sumarno

Baca Juga: Kabar Gembira, Sekolah Tatap Muka di DKI Jakarta Bakal Digelar, Wagub: Pelajar Harus Divaksin Dulu

Bahkan, dirinya mengatakan bahwa pihak tersebut tidak memiliki kepribadian kuat terhadap demokrasi, serta menganggap partai hanya sekedar untuk mendapatkan kekuasaan.

“Siapa saja yg kemudian memiliki tendensi untuk menghancurkan atau menggerogoti partai pada dasarnya orang yang anti demokrasi,” ujarnya.

“Bisa dikategorikan sebagai elemen yang tidak memiliki kepribadian yang kuat terhadap demokrasi. Melihat partai hanya sekedar untuk mendapatkan kekuasaan,” tambahnya.

Mardani Ali Sera juga menyinggung soal Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat hasil KLB Deli Serdang.

Dirinya menilai bahwa dari peristiwa itu, terlihat bagaimana kaderisasi dalam partai politik betul-betul dinafikan, sebab ada pihak yang tidak pernah melakukan kaderisasi justru dipilih menjadi pemimpin partai.

Baca Juga: Rocky Gerung: Disaat Habib Rizieq Menderita, Putra Jokowi dan Bawahannya Malah Beli Saham Olahraga

“Sesuatu hal yang luar biasa dan sangat jarang terjadi di negara-negara demokrasi yang mapan,” ungkapnya.

Politisi PKS itu kemudian mengatakan bahwa partai yang sehat adalah partai yang terlembaga, serta sebisa mungkin harus terbebas dari kepentingan individu.

Menurutnya, semakin partai mengedepankan aturan main, maka akan semakin modern dan akan menjadi kokoh dalam membela demokrasi.

“Sebaliknya jika partai hanya menjadi alat kepentingan pribadi individu dan dimana sistem atau aturan main itu dikangkangi oleh kepentingan personal, maka selama itu pula partai itu akan menjadi partai yang kerdil & tradisional,” jelasnya.

“Tidak akan kokoh menjadi elemen pendukung demokrasi,” pungkasnya.***

Editor: Fauzan Evan

Tags

Terkini

Terpopuler