Andi Arief: Terindikasi Dokumen Palsu, Pengurus KLB Sibolangit Ketakutan

24 Maret 2021, 12:30 WIB
Andi Arief: Terindikasi Dokumen Palsu, Pengurus KLB Sibolangit Ketakutan./* /Twitter/@AndiArief_ID

MANTRA SUKABUMI - Kisruh Demokrat semakin memanas dan saling mempertahankan antar kubu masing-masing.

Pengurus Demokrat kubu AHY terus berjuang untuk mempertahankan AHY sebagai Ketua yang syah sesuai dengan AD-ART 2020.

AHY sudah melayangkan gugatan ke Menkumham disertai dokumen penting kepartaian untuk menolak pengesahan Ketum versi KLB Deli Serdang.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Permintaan Habib Rizieq Dikabulkan, Fahri Hamzah: Kita Punya Harapan di Tangan Hakim Mulya sebagai Wakil Tuhan

Hingga kini, AHY dengan sejumlah kader menolak hasil KLB tersebut, dan berharap tidak ada pengesahan dari Menkumham karena ilegal menurutnya.

Andi Arief menduga bahwa KLB di Sibolangit adanya pemalsuan dokumen.

Hal ini disampaikan Andi Arief dalam Twitter pribadinya @Andiarief__ pada Rabu.

"Meski Pak Moeldoko bagian penting dari negara, tetapi dia bukan negara. Negara punya sistem hukum," ujar Andi Arief, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Twitter @Andiarief__ pada Rabu, 24 Maret 2021.

Dugaan Andi terkait pemalsuan dokumen KLB Sibolangit, membuat pengurus KLB ketakutan.

'Kini seluruh penyelenggara KLB abal-abal alami ketakutan yang luar biasa karena terindikasi adanya pemalsuan dokumen peserta kongres yang melibatkan notaris. Menkumham juga manusia," tuturnya.

Baca Juga: Terkabulnya Sidang Offline Habib Rizieq, Ferdinand: Seolah Peradilan Negara Kalah terhadap Keinginan Terdakwa

Baca Juga: Tanggapi Insentif Nakes, Demokrat: Moeldoko Ketum Kami Sejak Awal Ikut Berjuang

Sebelumnya, AHY disebut kepemimpinan yang Demisioner oleh kubu Moeldoko.

Andi menanggapinya sama dengan tidak mengakui keputusan Negara.

"Menyatakan Demokrat pimpinan AHY Demisioner sama juga gak mengakui negara/menkumham yang mengesahkan th 2020 dan belum ada pencabutan. Jadi menurut saya mereka mencabut gugatan karena gak siap bersidang, karena takut jejak kudeta dibuka di persidangan," pungkasnya.***

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler