Media Asing Ramai Sorot Kritik Tajam Pemain Bulutangkis Indonesia kepada BWF Usai All England 2021

26 Maret 2021, 08:11 WIB
Pemain bulu tangkis Indonesia, Greysia Polii (kiri) menyatakan insiden terusirnya tim Indonesia di All England 2021. /Dok. PP PBSI/

MANTRA SUKABUMI – Perhelatan All England 2021 sudah berlalu, para juara sudah mencatatkan sejarah diri dan negaranya, dan Tim Nasional Bulutangkis Indonesia pun sudah kembali ke tanah air. Sejumlah kejadian yang menimpa Marcus Fernaldi Gideon dan kawan-kawan tidak hanya menjadi catatan bangsa, namun juga menjadi sorotan dunia.

Komentar pedas yang disampaikan oleh Marcus F Gideon dan Greysia Poli yang mengungkapkan kekecewaan dan kritik tajamnya kepada Badminton World Federation (BWF) mengejutkan jajaran federasi bulutangkis dunia dan mendapat sorotan dari media asing.

Pemain ganda putra Indonesia, Marcus Gideon yang mengatakan bahwa permintaan maaf BWF kepada Indonesia melalui sebuah surat dinilainya tidak cukup, tapi harus diklarifikasi dengan benar mengingat sisa waktu yang ada semakin dekat ke Olimpiade Tokyo.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 26 Maret 2021: Mama Rosa Buang Semua Foto Mereka, Al Terpukul

Sementara pemain ganda putri, Greysia Poli yang menyoroti keputusan BWF sebagai sesuatu yang tidak bijak dan tidak berpihak kepada atlet, yang menurutnya, semua atlet adalah aset dari BWF sendiri. Greysia juga memberikan saran kepada pendukung Indonesia agar lebih santun dalam menanggapi situasi, sekalipun itu hal yang tidak menyenangkan.

Dikutip mantrasukabumi.com dari laman 360badminton.com pada Jumat, 26 Maret 2021, dimana situs tersebut mengutip pernyataan dua pemain Indonesia, Marcus F Gideon dan Greysia Poli yang menyampaikan kritik kepada BWF.

Kritik pedas tersebut bermula saat BWF mengirimkan surat permintaan maaf terkait kejadian ini melalui Menpora. Namun bagi Marcus Fernaldi Gideon surat itu belumlah cukup, BWF harus menjelaskan lebih rinci kepada semua pihak.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Perintahkan Polisi untuk Tetap Menilang Kendaraan Plat RF yang Melanggar

"Menurut saya, harusnya masalah ini harus diperjelas ya, karena pertandingan menuju Olimpiade semakin sedikit. Takutnya nanti ada apa-apa di jalan, BWF lepas tangan lagi seperti ini. Kami maunya ada pertanggungjawabannya tidak hanya melalui surat," ungkap Marcus.

Senada dengan Gideon, Greysia Poli menilai kejadian yang menimpa di All England 2021 adalah trauma yang amat besar bagi insan bulutangkis Indonesia, terutama bagi para atlet.

"Ini adalah suatu pelajaran besar buat kita semua, terutama BWF. Bagaimana sebenarnya responsible mereka terhadap kami sebagai atletnya dan asetnya untuk lebih diperhatikan lagi, lebih diperlakukan lebih baik lagi,” ungkap Greysia kepada Tim Humas dan Media PP PBSI.

Menurut Greysia, hal-hal yang seperti ini, jangan sampai terjadi lagi dimasa depan, dan ini bisa jadi perhatian buat teman-teman atlet yang lain, bukan hanya atlet Indonesia, tapi seluruh dunia.

Baca Juga: Ternyata Mandi Junub dengan Istri Hari Jumat Dapat Pahala Puasa dan Sholat Setahun

"BWF harus bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan. Dan yang paling penting adalah respon pertama mereka itu harus lebih baik lagi. Seharusnya mereka bisa merespon situasi yang kami alami kemarin itu dengan lebih wise dalam tindakannya kepada kami. Bukan menelantarkan kami dan membiarkan kami," lanjutnya.

Greysia juga mengatakan bahwa ia dan seluruh tim tidak melawan BWF tapi mendukung perubahan sistem.

"Kami sebagai atlet dan insan bulutangkis Indonesia itu tidak melawan BWF, tapi kami benar-benar ingin memberikan kritik yang besar. Kritik yang ingin memajukan bulutangkis dunia. Karena kami sebagai insan bulutangkis Indonesia ingin mendukung mereka supaya mereka punya sistem yang lebih baik lagi. Jadi ini sebuah pelajaran yang besar bagi BWF," kata Greysia lagi.

Hasil di All England 2021 sudah tidak bisa berubah, tapi masih ada tiga turnamen yang akan digelar sebelum Olimpiade, Greysia menganggap kejadian ini adalah tantangan ke depan.

Baca Juga: Ini Kisah Siti Aisyah Saat Rasulullah SAW Terkena Sihir, Hadir Dua Malaikat MenolongNya

"Untuk masalah All England sudahlah, kita sudah tidak bisa bertanding lagi. Tapi masih ada tiga pertandingan ke depan sebelum Olimpiade, dan justru ini adalah sebuah tempaan dan ujian yang bagus buat kita di sini karena kita dikasih tantangan, intinya ini positif dan menjadi motivasi tambahan untuk meraih prestasi lagi yang puncaknya ada di Olimpiade nanti," tutur Greysia.

Selain itu, Greysia juga menyampaikan rasa terima kasih untuk dukungan masyarakat Indonesia yang tak pernah putus. Tetapi ia juga mengingatkan untuk tidak berlebihan dan berkomentar tidak pantas karena kita adalah bangsa yang mempunyai hati yang besar.

 

"Kami merasakan, bahwa dukungan masyarakat Indonesia sangat luar biasa terhadap atletnya. Tapi yang harus ditekankan dan diingatkan bareng-bareng di sini bahwa tunjukkanlah kita sebagai bangsa yang bermartabat, bangsa yang bisa bertutur kata dengan baik, bangsa yang bisa bersikap dengan baik walaupun kita tidak menerima keadilan,” ujar Greysia.

“Jadi ini pesan saya kepada masyarakat bulutangkis Indonesia yang mencintai olahraga ini. Jadi tunjukkanlah sebagai bangsa Indonesia yang mempunyai hati yang besar," tutup Greysia.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: 360badminton.com

Tags

Terkini

Terpopuler