Miliki Peran Penting Bagi Perekonomian Negara, Inilah Profil Kilang Minyak Balongan Indramayu

29 Maret 2021, 12:43 WIB
Miliki Peran Penting Bagi Perekonomian Negara, Inilah Profil Kilang Minyak Balongan Indramayu /jurnalmedan.com/pixabay/SatyaPrem

MANTRA SUKABUMI - Salah satu aset milik negara kilang minyak yang berada di daerah Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, belum lama ini telah mengalami kebakaran.

Kilang minyak milik PT Pertamina RU VI Balongan di Indramayu tersebut mengalami insiden kebakaran pada Senin, 29 Maret 2021, pukul dini hari.

Kilang minyak merupakan salah satu aset penting bagi negara dalam kemajuan perekonomian, juga sebagai salah satu kilang Pertamina untuk memenuhi kebutuhan BBM nasional.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Ahli Telematika Tertawakan Klarifikasi Soal Bantahan Posisi Duduk Gibran saat Bersama Menteri PUPR

Kejadian kebakaran kilang minyak Balongan tersebut dibenarkan pula oleh Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional, Ifki Sukarya dalam insiden kebakaran pada tangki T-301G.

"Telah terjadi insiden di Kilang Pertamina Balongan yang menyebabkan kebakaran pada tangki T-301G mulai sekitar pukul 00.45 WIB dini hari," kata Ifki Sukarya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari ANTARA pada Senin, 29 Maret 2021.

Mengutip informasi dari laman resmi Pertamina, Kilang Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero) dengan kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah menjadi produk-produk Bahan Bakar Minyak (BBM), non BBM, dan Petrokimia

Dalam visinya, Kilang Balongan siap menjadi kilang terkemuka di Asia tahun 2025.

Baca Juga: Gus Dur: Bukti yang Ada, Malahan Bom itu Mirip dengan Punya Polisi, Bisa Aja Pelakunya Aparat Sendiri

Kilang ini dibangun pada 1990 dan mulai beroperasi sejak tahun 1994, berlokasi di Indramayu, Jawa Barat sekitar lebih kurang 200 km arah timur Jakarta dengan wilayah operasi di Balongan, Mundu, dan Salam Darma.

Kilang Balongan mengolah bahan baku berupa minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Provinsi Riau.

Keberadaan ini dipandang sangat strategis bagi bisnis Pertamina maupun bagi kepentingan nasional melalui produk-produk unggulan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene atau Minyak Tanah, LPG, dan Propylene yang menjadi bahan baku plastik premium.

Selain itu, kilang ini juga mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan bahan bakar ke wilayah DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan Indonesia.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 29 Maret 2021: Lewat Pesan Suara, Mama Rosa Terima Andin dan Al Kembali

Baca Juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit: Pelaku Bom Gereja Katedral Merupakan Jaringan JAD

Sejalan dengan tuntutan bisnis ke depan, Pertamina terus mengembangkan potensi bisnis yang dimiliki Kilang Balongan melalui penerapan teknologi baru, pengembangan produk-produk unggulan baru, serta penerapan standar internasional dalam sistem manajemen mutu dengan tetap berbasis pada komitmen ramah lingkungan.

Seperti diketahui, perseroan saat ini sedang mengembangkan Kilang Balongan melalui tiga fase.

Pertama, peningkatan kapasitas dari semula 125 million barel steam per day (MBSD) menjadi 150 MBSD, termasuk meningkatkan kapasitas produksi nafta yang merupakan bahan baku komponen bensin oktan tinggi dari 5,29 MBSD menjadi 11,6 MBSD.

Selanjutnya, fase kedua adalah aktivitas produksi mulai berlangsung pada 2022 mendang. Adapun fase ketiga terkait pengembangan komplek kilang terintegrasi petrokimia yang diproyeksikan rampung pada 2026.

Dalam penggarapan proyek ini, Pertamina menggandeng dua perusahaan energi asing, yakni China Petroleum Corporation (CPC) dan perusahaan minyak asal Abu Dhabi ADNOC.***

Editor: Fauzan Evan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler