Kembangkan New Port Ambon, Budi Karya Sumadi: Maluku Jadi Kawasan Pusat Perikanan Terpadu

29 Maret 2021, 19:43 WIB
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi memaparkan peraturan operasional Transportasi jelang masa Mudik Lebaran 2021.* /dephub.go.id

MANTRA SUKABUMI  - Presiden Jokowi memberikan pengantar pada Rapat Terbatas mengenai Pengembangan Kawasan Pusat Perikanan Terpadu di Provinsi Maluku, Senin 29 Maret 2021, yang juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Menurut Budi Karya Sumadi bahwa Pemerintah akan mengembangkan Kawasan Pusat Perikanan Terpadu atau “Ambon New Port” di Maluku.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan persnya usai mengikuti Rapat Terbatas yang dipimpin oleh Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 29 Maret 2021.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Ahli Telematika Tertawakan Klarifikasi Soal Bantahan Posisi Duduk Gibran saat Bersama Menteri PUPR

Arahan Presiden Jokowi bahwa kita akan melakukan pembangunan solicited.

Artinya pemerintah akan memulai membebaskan tanah 200 hektar dan mempersiapkan infrastruktur dasar.

"pemerintah akan melakukan lelang KPBU atau Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha, kerja sama antara pemerintah dengan swasta,” ujar Budi Karya Sumadi sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari setkab.go.id pada Senin, 29 Maret 2021.

Basuki Karya Sumadi menyampaikan, bahwa kawasan Indonesia timur, termasuk Maluku memiliki potensi besar sebagai lumbung ikan nasional.

Baca Juga: Gus Dur: Bukti yang Ada, Malahan Bom itu Mirip dengan Punya Polisi, Bisa Aja Pelakunya Aparat Sendiri

Namun hal tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal karena belum terintegrasinya pelabuhan dengan kawasan industri.

Dalam laporan Menteri KKP banyak sekali hal yang bisa diefektifkan agar fungsi-fungsi penangkapan ikan itu bisa secara masif.

Dari situ kita melihat bahwa untuk menjadikan satu sentra lumbung ikan nasional, tidak cukup pelabuhan-pelabuhan yang ada yang dikembangkan atau digunakan.

"tetapi kita membutuhkan satu pelabuhan di mana pelabuhan itu terintegrasi bersama dengan kawasan industri,’ ujar Menhub.

Baca Juga: Ketika Tuhan Sakit Wajibkah Kita Menjenguk, Simak Ulasannya agar Tidak Gagal Paham

Menhub mengungkapkan pembangunan Ambon New Port ini ditargetkan akan dilaksanakan dalam jangka waktu dua tahun.

Di masa transisi tersebut juga akan diupayakan untuk mengoptimalkan fungsi pelabuhan yang sudah ada saat ini.

Kita ingin me-restructure cara-cara penghitungan penangkapan ikan sehingga untuk dua tahun ini kita bisa memfungsikan dua pelabuhan yang ada di Ambon.

satu adalah Pelabuhan Yos Sudarso, yang kedua adalah Pelabuhan Perikanan Nusantara yang juga belum optimal.

Baca Juga: Waspada, BMKG Sebut Wilayah ini Berpotensi Hujan Lebat dan Serangan Petir Besok Selasa 30 Maret 2021

Terkait rencana pengembangan Ambon New Port, papar Budi Karya, Presiden Jokowi telah memerintahkan jajaran terkait untuk bersinergi dalam mempersiapkan pembangunan pelabuhan yang terintegrasi dengan industri perikanan ini.

“Presiden Jokowi telah memerintahkan kepada kami untuk mempersiapkan, dan kami bekerja sama dengan Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan melalui SMI memberikan suatu konsultasi kepada kami,” tutur Menhub.

Menhub mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur dasar dari pelabuhan baru ini akan dibangun menggunakan APBN.

Selanjutnya, untuk pembangunan infrastruktur tambahannya akan dilakukan menggunakan skema KPBU.

Baca Juga: Ditengah Aksi Bom Bunuh Diri, Ferdinand Sentil Anies Baswedan yang Bungkam Masalah Insiden Terorisme

Pembangunan pelabuhan ini mengusung konsep pelabuhan yang terintegrasi yang memiliki terminal peti kemas internasional dan domestik, terminal roro, pelabuhan perikanan.

tempat pelelangan dan pengolahan ikan, kawasan industri logistik, terminal LNG dan powerplant, dengan panjang total dermaga 1.000 m ultimate.

Pembangunan pelabuhan baru di Ambon sangat diperlukan mengingat lokasi Pelabuhan Ambon saat ini berada di daerah pusat perdagangan.

pemukiman dan fasilitas umum perkotaan lainnya, sehingga sulit dikembangkan karena area lahan yang terbatas.

Selain itu, sejumlah kondisi lainnya yang menjadi potensi permasalahan yaitu pelabuhan kargo dan peti kemas yang ada saat ini akan mencapai kapasitas maksimum dalam 10-15 tahun.

Teluk Ambon sebagai akses pelayaran keluar dan menuju pelabuhan sangat padat, serta pelabuhan perikanan yang telah mencapai kapasitas maksimum.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Setkab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler