MANTRA SUKABUMI - Hidayat Nur Wahid merasa kecewa karena Bantuan Sosial Tunai (BST) harus dihentikan.
Menurutnya padahal anggaran Bantuan Sosial Tunai (BST) anggarannya mencapai angka ratusan triliun.
Sebelum dikabarkan pengukuhan terkait Bantuan Sosial Tunai (BST) dihentikan dan Bantuan Sosial Tunai (BST) terakhir disalurkan pada April 2021.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
Baca Juga: Hasil KLB Sibolangit Memang Ditolak, Namun Yasonna Laoly Akui Ada Pertemuan dengan KSP Moeldoko
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan bahwa Kementerian Sosial tidak bisa memutuskan apakah BST dihentikan atau diperpanjang.
Tri Rismaharini juga menyebutkan bahwa kewenangan untuk memperpanjang BST adalah hak presiden Jokowi.
Namun mantan Wali Kota Surabaya tersebut juga berharap setelah Kementerian Sosial (Kemensos) membenahi data penerima BST akan banyak lagi masyarakat yang dapat menerima manfaat dari bantuan sosial.
Baca Juga: SBY Akan Digugat Kubu Moeldoko Rp99 Triliun, Yan Harahap: Segera Cek Kesehatan Takutnya terganggu
Disisi lain, Hidayat Nur Wahid merasa kecewa karena BST harus dihentikan.
Hidayat Nur Wahid pun mengatakan bahwa anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) jumlahnya sangat besar.
Dia juga mengatakan besaran jumlah anggaran untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapaian ratusan triliun.
Hal itu disampaikannya dalam cuitan di akun twitter milikinya pada Sabtu, 3 April 2021.
Baca Juga: Jokowi: Saya Harapkan Istana Negara ini Jadi Kebanggaan dan Kemajuan
"Kecewa Bantuan Sosial Tunai Dihentikan, Dg Dalih Ketiadaan Anggaran," kata Hidayat Nur Wahid seperti dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan akun twitter @hnurwahid pada Sabtu, 3 April 2021.
"Padahal Anggaran Pemulihan Ekonomi Ratusan Triliun," sambungnya.
Masih dalam cuitan yang sama Hidayat Nur Wahid juga mengatakan Pemerintah juga menyuntikan Rp20 triliun untuk Jiwasraya.
Bahkan Hidayat Nur Wahid sentil Menteri Sosial Tri Rismaharini yang menurutnya seharusnya Mensos bantu rakyat miskin dan bukan hentikan bantuan sosial tunai.
"Pemerintah juga suntikkan Rp20 T untuk Jiwasraya. Harusnya Mensos Bantu Rakyat Miskin Yg Makin Bertambah,Bukan Hentikan Bantuan Sosial Tunai." tandasnya.***