Tanggapi Hilangnya Kapal Selam Nanggala 402, Roy Suryo: Jangan Hilang Seperti Harun Masiku

22 April 2021, 06:16 WIB
Roy Suryo. /Twitter.com/@KRMTRoySuryo2

MANTRA SUKABUMI - Mantan Menpora era Presiden SBY yakni Roy Suryo turut mengomentari terkait hilangnya kapal selam Nanggala 402.

Roy Suryo mengatakan bahwa kejadian tersebut sangat kontras dengan media masa yang pernah publish setahun lalu, yang menceritakan ketangguhan kekuatan militer laut Indonesia.

Menurut Roy Suryo seharusnya kekuatan maritim Indonesia bisa disegani keluatan militer lain.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Kecewa Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang, Ahli Telematika: Malah Ikutan Harun Masiku

Roy Suryo mengatakan peristiwa hilangnya kapal selam Nanggala 402, jangan seperti hilangnya koruptor Harun Masiku dan hilangnya sebuah truk pengangkut barang bukti KPK.

"Sayang, Harapan yang sempat dimuat media setahun lalu ini kontras dengan Berita mengejutkan yang baru saja diterima tentang Hilangnya KRI Nanggala-402." ujar Roy Suryo sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitternya @KRMTRoySuryo2 pada 22 April 2021.

"Kekuatan Maritim yang harusnya disegani malah seperti ikut-ikutan Harun Masiku dan Truk Pengangkut Barang Bukti KPK ?
Semoga segera ditemukan." ucap Roy Suryo menambahkan

Sebelumnya diberitakan sebuah kapal selam KRI Nanggala-402 telah hilang kontak, dan terakhir berkomunikasi pada pukul 04.30 waktu setempat pada 21 April 2021.

Baca Juga: Selamat, BPJS Kesehatan Apresiasi Anies Baswedan yang Mampu Melebihi Target Nasional

Kapal selam yang mengangkut 53 awak tersebut hilang kontak saat melangsungkan latihan di Perairan Bali.

Insiden itu diperkirakan terjadi sesaat sebelum awak kapal hendak melaksanakan penembakan rudal.

Peristiwa tersebut berawal saat Kapal selam yang resmi masuk jajaran angkatan laut pada 1981 itu mengajukan izin menyelam ke Komandan Gugus Tugas Penembakan atau Danguspurla II pada 21 April 2021 sekitar pukul 03.00 WIB.

"Sesuai prosedur untuk selanjutnya kapal menyelam untuk melakukan penembakan. Namun setelah izin diberikan, KRI NGL hilang kontak dan tidak bisa dihubungi lagi," tulis keterangan tersebut.

KRI Nanggala-402 dibangun pada 1977 silam di HDW Jerman. TNI AL menyatakan dalam pelayaran ini kondisi material dan personel dinyatakan telah siap.

Baca Juga: Keluar dari Rumah Sule, Keberadaan Nathalie Holscher Diungkap Oma Hetty

Baca Juga: Jadwal acara TV RCTI hari ini Kamis, 22 April 2021, ada Tukang Ojek Pengkolan dan Ikatan Cinta

Personel on board adalah sebanyak 53 orang yang terdiri dari 49 anak buah kapal, 1 komandan satuan, 3 personel arsenal.

Selanjutnya pencarian langsung dilakukan oleh Satuan Tugas dengan menggunakan sonar aktif di sekitar lokasi penyelaman kapal selam yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Heri Octavian itu. Namun, hasilnya nihil.

"Pukul 07.00 WIB dilaksanakan pengamatan udara dengan heli, ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi menyelam."

Sekitar pukul 14.00 WIB, tim langsung memberangkatkan KRI Rigel dari Jakarta dan KRI Rengat untuk membantu pencarian. Sebanyak dua mobil chamber juga dikerahkan serta mengirimkan distres ISMERLO (international submarine escape and rescue leaison office) yang kemudian direspons angkatan laut Singapura juga Australia.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler