KKB Ditumpas TNI dan Polri, Bambang Soesatyo: Selanjutnya Merebut Hati dan Pikiran Rakyat Papua

2 Mei 2021, 21:31 WIB
Kepala Badan Bela Negara FKPPI Bambang Soesatyo /Instagram @bambang.soesatyo/

MANTRA SUKABUMI - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi langkah cepat dan strategis TNI dan Polri dalam menumpas habis para pemberontak serta teroris atau Kelompok Kriminal Bersenjata KKB.

Menurut Bambang Soesatyo karena KKB yang sangat meresahkan warga Papua dengan berbagai tindakan kekerasan, pemerkosaan ataupun pembunuhan.

Bambang Soesatyo mengatakan Setelah TNI dan Polri berhasil memukul mundur dan menguasai kembali desa-desa dari cengkraman para pemberontak dan teroris.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: PNS Tuntut Jokowi Soal Gaji 13 Tanpa Tukin, Ferdinand: PNS Kerjanya Apa, Saya Berani Hitung-hitungan

Bambang Soesatyo atau biasa disapa Bamsoet mengatakan sangat mengapresiasi langkah aparat TNI dan Polri.

Bambang Soesatyo mengungkapkan perlu dilakukan langkah-langkah pemulihan melalui berbagai operasi bhakti kesejahteraan.

"Hal itu penting dilakukan agar bisa dilakukan pemulihan kesejahteraan umum dan pendidikan bagi anak-anak lokal Papua," ujar Bambang Soesatyo sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Instagram pribadinya bambang.soesatyo pada 2 Mei 2021.

KKB Ditumpas TNI dan Polri, Bambang Soesatyo: Selanjutnya Merebut Hati dan Pikiran Rakyat Papua bambang.soesatyo

"Anggota TNI-Polri kiranya dapat ditugaskan sebagai guru dan pembangunan kembali fasilitas umum yang rusak," ujar Bamsoet di Jakarta.

Ketua DPR RI ke-20 ini menuturkan, dengan demikian pendekatan keamanan dan kesejahteraan perlu dilakukan sebagai upaya pembinaan teritorial terpadu.

Sehingga, mampu mencegah penetrasi para teroris di Papua yang ingin kembali berbaur dengan masyarakat. 

Baca Juga: Bahaya, Jangan Sepelekan! Ternyata Sering Kentut Jadi Tanda Tubuh Anda Terserang Penyakit Serius ini

"Merebut hati dan pikiran masyarakat lokal Papua adalah cara terbaik. Ibarat keringkan sumber air kolam untuk bisa tangkap ikan," kata Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara menegaskan, dari sudut pandang penegakan hukum berdasarkan United Nation Convention Against Transnational Organized Crime (UNCATOC).

kasus yang terjadi di Papua,  seperti pembunuhan dua guru sekolah, Kabinda BIN Papua, anggota Brimob serta pembakaran beberapa sekolah di Papua, merupakan kasus serius.

Merujuk pada UNCATOC, kejahatan yang dilakukan teroris di Papua dapat digolongkan kepada Kejahatan Transnasional Terorganisasi (TOC).

Dalam persyaratan sebuah kejahatan transnasional ada empat kategori. Dilakukan di beberapa negara.

dipersiapan dan direncanakan di negara lain untuk dilakukan di negara lain.

Baca Juga: 90% Penyakit Berasal dari Pikiran, Perlu Diwaspadai

dilakukan di sebuah negara namun dampaknya dirasakan oleh negara lain.

serta ada kerjasama antara pelaku di sebuah negara dengan pelaku kejahatan yg sama di negara lainnya.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menuturkan, beberapa bukti kejahatan teroris di Papua masuk kedalam TOC diantaranya adanya temuan dua kasus pasokan senjata api ke Papua dari Makasar.***

 

Editor: Robi Maulana

Sumber: Instagram @movreview

Tags

Terkini

Terpopuler