GUS Nadir Larang Santri NU Jadi Buzzer Istana, Susi Pudjiastuti: Suarakan Lebih Kencang Gus

15 Mei 2021, 13:28 WIB
GUS Nadir Larang Santri NU Jadi Buzzer Istana, Susi Pudjiastuti: Suarakan Lebih Kencang Gus./ /Instagram/@nadirsyahhosen_official//

MANTRA SUKABUMI - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Horsen atau biasa dipanggil Gus Nadir melarang Santrinya jadi buzzer istana atau oposisi.

Hal itu diungkapkan oleh Gus Nadir melalui Twitter milik pribadinya pada Minggu dan mendapat tanggapan dari Mantan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti.

Gus Nadir mengatakan bahwa lebih baik bekerja dengan penghasilan yang minim dan halal ketimbang harus jadi buzzer istana atau oposisi.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: UYM Unggah Foto Jokowi Sungkem ke KH Ma'ruf Amin, Netizen: Jilat Terus Sampai Dapat Jatah Komisaris Utama

"Santri NU jgn mau jadi buzzer, baik buzzer istana atau oposisi," kata Gus Nadir, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Twitter @na_dirs pada Minggu, 15 Mei 2021.

Gus Nadir juga berpesan pada Santrinya untuk menjaga akhlak dan tetap manut pada kiainya demi merawat keragaman bangsa dan negara.

Lanjut, Gus Nadir tak menyarankan santrinya manut pada seseorang yang sering disebut kakak pembina.

"Tetap jaga akhlak & manut pada dawuh Kiai merawat keragaman dlm berbangsa-bernegara. Mosok manut sama Kakak Pembina," sambungnya.

Baca Juga: Anang Hermansyah Beri Pesan Penuh Makna dan Mengharukan untuk Azriel saat Sungkeman Lebaran

Menanggapi pernyataan Gus Nadir, Susi Pudjiastuti mendorong untuk bersuara lebih lantang demi menjaga kebaikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Suarakan lebih kencang Gus.. demi Persatuan dan kebaikan hidup berbangsa," kata Susi Pudjiastuti.

Tak hanya itu, Gus Nadir menegaskan kepada santrinya bahwa Buzzer adalah seorang tukang tagar atau seseorang yang membuat berita palsu di medsos demi kepentingan politik.

Baca Juga: Mengharukan, Arie Untung Unggah Foto Anak Berdiri di Atas Noda Darah Korban Konflik Palestina Israel

"Lebih baik kerja jadi tukang parkir, halal & berkah, daripada jadi tukang tagar di medsos," tutur Gus Nadir.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler