Christ Wamea: Sejak Rezim ini Berkuasa, Janji Hemat Triliyunan Tapi Malah Utang Menggunung

16 Juni 2021, 07:03 WIB
Tokoh papua Christ Wamea /twitter.com//ChristWamea//

MANTRA SUKABUMI - Tokoh Papua Christ Wamea mengkritik pernyataan pemerintah melalui menko maritim dan investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Christ Wamea mengatakan sejak rezim ini berkuasa selalu bicara tentang penghematan dana sejumlah triliunan rupiah.

Namun menurut Christ Wamea janji penghematan uang negara tersebut hanya isapan jempol, karena kenyataanya utang negara semakin mengunung.

Baca Juga: Faldo Maldini ke Anies Baswedan: Setiap Beliau Ngomongin Covid, Ada Aja Masalah Baru yang Muncul 

"Semenjak rezim ini berkuasa selalu bicara bisa menghemat sekian triliun tapi kenyataannya utang menggunung," ucap Christ Wamea sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitternya @PutraWadapi pada 16 Juni 2021.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan atau biasa disapa LBP mengatakan Indonesia bisa menghemat Rp300 triliun jika memproduksi alat kesehatan di dalam negeri.

Hal tersebut disampaikan LBP dalam konferensi pers virtual Upaya Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Bidang Alat Kesehatan di Jakarta, Selasa, 15 Juni 2021 lalu.

LBP menyinggung kebijakan Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang mengeluarkan undang-undang agar pengadaan alat kesehatan tidak boleh impor dan harus diproduksi di dalam negeri. 

Menurut LBP bahwa Indonesia sudah mengikuti langkah tersebut, Apalagi Jokowi sudah meminta agar tak ada lagi impor alat kesehatan.

di LKPP atau Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Pemerintah eloknya sudah mulai memperhatikan hal ini karena Presiden sudah minta juga ada perbaikan UU kita mengenai alkes ini

Baca Juga: Lucky Alamsyah Akhirnya Minta Maaf, Begini Respon Roy Suryo: Siap Dikonfrontir Kapanpun

Luhut menyebut serapan belanja pemerintah untuk produk dalam negeri cukup rendah dibandingkan impor. Khususnya pada belanja kesehatan.

Salah satunya untuk belanja alat kesehatan yang tercatat di data belanja alkes melalui e-katalog periode 1 Mei 2020 dan 11 Juni 2021. Hingga Juni 2021, pemesanan alkes lokal sebesar Rp2,9 triliun dan alkes impor Rp12,5 triliun.

Luhut mengungkapkan bahwa perlu aksi afirmatif oleh pemerintah guna meningkatkan belanja alat kesehatan dalam negeri.

Salah satu yang dilakukan pemerintah yaitu belanja minimal alkes lokal sebesar Rp65 triliun.***

Editor: Abdullah Mu'min

Tags

Terkini

Terpopuler