Network
MANTRA SUKABUMI - Beredar di media sosial video yang menampilkan Ali Mochtar Ngabalin sedang berpidato.
Tenaga ahli utama KSP Ali Mochtar Ngabalin dalam cuplikan video tersebut tampak semangat dan berapi-api ketika berpidato.
Cuplikan Video yang menampilkan Ali Mochtar Ngabalin tersebut berdurasi 1 menit.
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian
Baca Juga: Daftar Menu dan Harga Resmi BTS Meal Indonesia yang Diserbu Army, Driver Ojol Dapat Uang hingga Snack
Ali Mochtar Ngabalin berkata bahwa Negara Indonesia butuh pemimpin yang kuat dan sehat.
Kemudian Ali Mochtat Ngabalin menambahkan bahwa Negara Indonesia tidak butuh pemimpin yang kurang gizi.
Lalu Ali Mochtar Ngabalin mengajak semua yang hadir agar meneriakan yang diperintahkan olehnya.
Saat itu Ali Mochtar Ngabalin memerintahkan agar segenap orang yang hadir untuk meneriakan Prabowo (Subianto) tidak ada yang lain.
Diketahui ternyata cuplikan video tersebut saat Ali Mochtar Ngabalin sedang melakukan kampanye Calon Presiden saat tahun 2014 lalu.
Ali Mochtar Ngabalin saat itu adalah sebagai pendukung kubu Prabowo Subianto, dan melawan pasangan Capres dan Wapres Jokowi-JK.
Baca Juga: 3 Manfaat Daun Sirih, Mencerahkan Kulit Salah Satunya
Namun saat ini Ali Mochtar Ngabalin telah menjadi tenaga ahli utama KSP pada pemerintahan Jokowi.
Cuplikan video tersebut diunggah oleh tokoh Papua Christ Wamea dalam akun Twitternya.
Sementara itu Christ Wamea dalam akun media sosialnya mengatakan bahwa itu yang namanya otak sungsang.
"Ini yang namanya otak sungsang," ucap Chris Wamea sebagaimana dikutipantrasukabumi.com dari akun Twitternya @PutraWadapi pada 9 Juni 2021.
Kalimat otak sungsang menjadi kata makian pada seseorang yang tidak disukai.
Dan yang pertama kali mengungkapkan otak sungsang adalah Ali Mochtar Ngabalin, saat merespon pernyataan Busyro Muqodas.
Baca Juga: Squad Skotlandia di Euro 2021: Data, Fakta, Daftar Pemain dan Jadwal Pertandingan
Saat itu Tenaga ahli utama kantor staf presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin merespon pernyataan Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqqodas tentang 75 anggota KPK yang dinonaktifkan.
“Otak sungsang yang gini merugikan persyarikatan,” ujar Ali Mochtar Ngabalin di Twitter pribadinya.
Ngabalin menilai bahwa pernyataan Busyro Muqodas merugikan nama baik Muhammadiyah.
Menurut Ngabalin bahwa Busyro Muqodas lebih cocok berada di Partai Politik bukan menjadi pimpinan Muhammadiyah.***
