Sindir KPK dan Mahfud MD Soal Formula E DKI Jakarta, Ferdinand: Apakah Bapak Akan Diam Saja?

23 Juni 2021, 18:44 WIB
Dokumensi: Gelaran Formula E di Roma dan Tiongkok resmi ditunda karena wabah virus corona.* /Antara/

MANTRA SUKABUMI - Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean memberikan sindiran kepada KPK dan Menko Polhukam Mahfud MD.

Sindiran Ferdinand kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD terkait Formula E.

Ferdinand menuding dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta yang akan digunakan untuk Formula E raib.

Baca Juga: Mengejutkan, Saat HUT Jakarta Berlangsung, Ferdinand Malah Minta Anies Baswedan Mundur dari Gubernur

Baca Juga: Minta Ketua KPK Mundur, Ferdinand Desak ICW Bongkar Data Keuangan: Gak Perlu Risih Kalau Jujur

Karena itu dirinya mempertanyakan kapan KPK akan mengusut kasus tersebut. Ia juga meminta pertanggung jawaban Mahfud MD sebagai Menko Polhukam

"Jakarta Tidak Masuk Kalender Seri Balap Formula E 2020/2021
Kapan @KPK_RI akan mengusut raibnya uang APBD DKI Jakarta yang nilainya sangat besar pd Formula E? Ataukah akan dibiarkan begitu saja?," tulis Ferdinand di akun Twitter pribadinya pada Rabu, 23 Juni 2021.

"Sbg @PolhukamRI apakah pak @mohmahfudmd jg akan diam sj?," lanjutnya.

Ferdinand menjadi salah satu pihak yang kencang meminta kasus Formula E diusut KPK sejak beberapa waktu lalu.

Menurut dia, fee Formula E senilai 560 miliar masuk dalam kategori merugikan negara.

Ia juga mengatakan jika unsur pidana tindak pidana korupsi (tipikor)-nya sudah terpenuhi.

Baca Juga: Tanggapi Duet Cak Imin - Anies Baswedan, Ferdinand: Saya Yakin Bukan Suara PKB, Memangnya Imin Berani?

Hal itu diungkapkan Ferdinand menanggapi berita jika fee Formula E merupakan korupsi yang gelap gulita.

"Sungguh ini masuk kategori merugikan keuangan negara, memperkaya pihak ketiga lainnya dan dilakukan oleh seorang pejabat negara bernama Anies Baswedan dalam kapasitasnya sebagai gubernur. Maka unsur-unsur pidananya tipikornya terpenuhi," tulis Ferdinand di akun Twitter-nya pada Jumat, 27 November 2020.

Karena itulah, Ferdinand kemudian gencar menyerang Anies Baswedan dan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan.

Ia menganggap Novel Baswedan hanya fokus pada korupsi ecek-ecek dan diam pada korupsi besar.

"Saya politisi, mk sy lbh suka melihat penangkapan EP Menteri KKP yg org paling dekat @prabowo secara politik. Novel Baswedan memimpin timnya fokus pd korupsi ecek2 suap tp diam ttg fee e formula ratusan milliar yg nyata2 raib tanpa hasil. Siapa yg diuntungkan secara politik?," cuitnya beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Ferdinand Desak Anies Baswedan Cek Harga Tiang: Masa Harga 4 Juta Jadi 10 Juta, Ini Perampokan APBD Namanya

Ferdinand juga meminta Anies Baswedan bertanggung jawab terkait uang fee Formula E tersebut.

"Rp. 560 Milliar Fee Formula E itu harus dipertanggung jawabkan oleh Anies Baswedan. Ini uang rakyat yang harus berguna untuk rakyat," pungkasnya.***

Editor: Andriana

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler