Selang Satu Jam dari Maluku, Gempa Kembali Terjadi di Yogyakarta

28 Juni 2021, 09:08 WIB
Ilustrasi gempa. Selang Satu Jam dari Maluku, Gempa Kembali Terjadi di Yogyakarta. /*/pixabay.com/Tumisu//pixabay.com/Tumisu

 

MANTRA SUKABUMI - Sebelum di Yogyakarta, gempa berkekuatan 5,1 Magnitudo melanda Maluku, selang satu jam,gempa kembali mengguncang Yogyakarta dengan kekuatan 5,3 Magnitudo.

Menurut data BMKG, gempa Maluku terjadi pada 4:19 WIB, selang satu jam sekitar 5:15WIB Yogyakarta dilanda gempa.

Lokasi gempa yang mengguncang Maluku dan Yogyakarta berada wilayah laut dengan kedalaman 111 Kilometer dan 48 Kilometer di bawah permukaan air.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Dikutip mantrasukabumi.com dari BMKG pada Senin 28 Juni 2021, gempa yang mengguncang Maluku dan Yogyakarta tidak berpotensi tsunami.

Untuk diketahui,gempa yang mengguncang Yogyakarta terjadi sekitar 55 Kilometer Barat Darya Gunung Kidul.

Guncangan gempa tersebut dirasakan hingga beberapa daerah di Yogyakarta seperti Solo, Malang, Banjarnegara, dan Klaten.

Sementara daerah yang dilanda guncangan gempa dengan III hingga IV Skala MMi dirasakan di daerah Bantul, Gunung Kidul, Purworejo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar , Nganjuk, Sleman dan Yogyakarta.

Gempa yang melanda Yogyakarta tidak menimbulkan kerusakan bangunan yang begitu parah.

Sementara sebelumnya gempa melanda Maluku dengan kekuatan getaran mencapai 5,1 Magnitudo.

Baca Juga: Sejarah Gempa Bumi dalam Ajaran Islam, Lengkap dengan Bacaan Doa dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Gempa yang mengguncang Maluku berada di laut sekitar 111 kilometer di bawah permukaan air serta tidak berisiko tsunami.

Pusat Gempa Maluku berada sekitar 50 kilometer Barat daya Maluku Tenggara Barat.

Getaran gempa tersebut dapat dirasakan hingga beberapa daerah dan membuat panik warga sekitar.

Menurut data yang dihimpun mantrasukabumi.com dari BMKG, masyarakat tetap harus hati-hati walaupun belum ada tanda-tanda gempa susulan.***

 

Editor: Emis Suhendi

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler