Kabar Gembira, Presiden Jokowi Batalkan Vaksin Berbayar, Fadjroel Rachman: Setelah Dengar Masukan Masyarakat

16 Juli 2021, 19:56 WIB
ilustrasi vaksin berbayar kimia farma /Pixabay/HakanGERMAN

MANTRA SUKABUMI - Kabar gembira disampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung soal vaksin berbayar.

Menurut Pramono Anung, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membatalkan vaksin berbayar atau individu.

Hal itu terlihat dari video yang dibagikan Jubir Presiden Jokowi Fadjroel Rachman. Menurutnya hal itu diambil setelah mendengar masukan dari rakyat.

Baca Juga: PPKM Darurat Resmi Diperpanjang 11 Hari, Muhadjir Effendy: Tak Mungkin Bansos Ditanggung Pemerintah Sendiri

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Perpanjang PPKM Darurat Hingga Akhir Juli, Luhut Binsar Pandjaitan Disindir dr Tirta

"Presiden @jokowi Memutuskan Membatalkan Vaksinasi Berbayar (Individu) setelah Mendengarkan masukan dari Masyarakat, menurut Seskab Pramono Anung," tulis Fadjroel.

Dalam pernyataannya, Pramono Anung mengatakan semua vaksin kini akan dilakukan secara gratis.

"Setelah mendapat masukan dan respon dari masyarakat, Presiden memberikan arahan secara tegas terkait vaksin berbayar yang rencananya akan disalurkan melalui Kimia Farma semuanya dibatalkan dan dicabut," ujar Pramono.

Pramono menjelaskan, vaksin Gotong Royong tetap mekanisme dilakukan melalui perusahaan.

"Perusahaan yang akan membayar kepada seluruh karyawan yang ada, dengan demikian, mekanisme seluruh vaksin, baik yang gotong royong maupun mekanisme yang saat ini berjalan digratiskan oleh pemerintah," lanjutnya.

Baca Juga: Biodata dan Profil Mardani Hamdan, Oknum Satpol PP yang Pukul Pemilik Warung, Jabatan dan Pendidikan

Tak hanya itu, menurut Pramono Anung Presiden juga meminta seluruh Kementerian untuk memiliki sense of crisis dalam situasi saat ini.

Seperti diketahui sebelumnya, penolakan disuarakan berbagai kalangan terkait kebijakan vaksin berbayar.

Mereka menganggap bukti ketidakadilan dari pemerintah disaat situasi rakyat yang sedang sulit saat ini.

Tak hanya dari masyarakat Indonesia, kritik juga disampaikan Kepala Unit Program Imunisasi WHO, Ann Lindstrand,.

Lindstrand mengkritik kebijakan Indonesia yang memperjualbelikan vaksin Gotong Royong.

Baca Juga: Daftar 20 Singkatan PPKM Darurat Plesetan Netizen yang Bikin Geleng-geleng Kepala

Menurutnya, vaksin berbayar menimbulkan masalah etika dan dapat menyulitkan akses masyarakat.

Selain itu, alasan penerapan vaksin berbayar tak cukup kuat karena sudah ada kerjasama multilateral COVAX Facility yang menyalurkan vaksin gratis untuk tiap negara.***

Editor: Andriana

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler